Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) hendaknya menjadi pembelajarmandiri. Berbagai pekerjaan akademik harus diselesaikan tepat waktu. Pekerjaan rumahdapat menyebabkan penundaan dalam belajar. Itu semua tergantung pada kemampuansiswa dalam mengendalikan diri terhadap penundaan dalam belajar. Penelitian inidiharapkan dapat mengungkap hubungan antara kebijaksanaan dan keraguan ilmiah dikelas X siswa SMA N 5 Semarang. Teknik koneksi kuantitatif adalah metodologi yangdigunakan. Jumlah penduduk dalam ulasan ini terdiri dari 432 siswa kelas SMA N 5Semarang, dan contohnya adalah 68 pria dan 110 wanita berusia 14 hingga 17 tahun,dengan usia rata-rata 16 tahun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalahAverill Discretion Scale dan McCloskey Scholarly Delaying Scale. Investigasi datayang digunakan adalah pemeriksaan hubungan kedua produk Pearson. Hasilnyamenunjukkan nilai koefisien -0,600 dan nilai kepentingan 0,000. Hasil ini menunjukkanbahwa ada hubungan negatif yang dilacak antara kebijaksanaan dan penundaan ilmiah.Semakin besar pengendalian diri yang dimiliki seorang siswa, semakin kecilkemungkinannya untuk menunda-nunda dan sebaliknya. Memprovokasi danmengalihkan perhatian dari kegiatan yang bertentangan dengan tujuan dapat diatasi olehsiswa yang memiliki pengendalian diri yang kuat.