Kemampuan dalam memecahkan masalah merupakan sebeagian dari keterampilan penting yang harus dimiliki pada pembelajaran matematika, khususnya dalam menghadapi pertanyaan yang difokuskan pada Higher Order Thinking Skills (HOTS). Meski demikian, mayoritas siswa sekolah dasar belum mampu menguasai dengan baik dalam menyelesaikan soal jenis ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas 5 saat mengerjakan soal matematika bertipe HOTS. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan subjek tiga siswa yang dipilih berdasarkan kategori kemampuan pemecahan masalah, yakni tinggi, sedang, dan rendah. Data dikumpulkan melalui tes, observasi, dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahapan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kategori kemampuan tinggi mampu menyelesaikan soal HOTS pada tiga dari empat tahap pemecahan masalah (75%), yaitu tahap memahami masalah, merencanakan penyelesaian, serta melaksanakan rencana, meskipun masih menghadapi kesulitan pada tahap pemeriksaan kembali. Siswa berkategori sedang berhasil menyelesaikan dua tahap (50%), yakni merancang strategi dan menjalankannya. Sementara itu, siswa dengan kategori rendah mengalami hambatan di seluruh tahapan problem solving, mulai dari memahami soal, merancang strategi, melaksanakan strategi, hingga memeriksa kembali (kurang dari 25%). Temuan ini menunjukkan bahwa perbedaan tingkat kemampuan siswa memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan mereka dalam menyelesaikan soal matematika bertipe HOTS. Langkah yang paling ringan dikerjakan oleh siswa adalah memahami masalah, sedangkan tahap yang paling berat adalah memeriksa kembali hasil penyelesaian.