Dalam era dimana komputasi awan (cloud computing) menjadi pondasi utama untuk menyimpan dan mengelola data, keamanan informasi menjadi aspek yang harus diperhatikan. Ancaman keamanan yang terus berkembang, seperti serangan brute-force dan DDoS. Penelitian ini menginvestigasi dan implementasi Fail2ban sebagai bentuk solusi untuk melindungi sistem keamanan pada lingkungan cloud . Penelitian ini mencakup analisis kelemahan keamanan umum yang dihadapi oleh sistem cloud dan merinci bagaimana serangan brute-force dan DDoS dapat mempengaruhi kestabilan dan kerahasiaan data. Penelitian ini mengevaluasi implementasi Fail2ban dalam melindungi keamanan sistem pada Cloud dan server Ubuntu. Setelah diimplementasikan Fail2ban, percobaan login pada SSH Cloud dan Ubuntu Server berhasil diblokir setelah maksimal 5 kali percobaan sampai akhirnya diberhentikan oleh Fail2ban.. Rata-rata waktu yang diperlukan Fail2ban untuk memblokir serangan brute force adalah 0,4 detik pada Cloud dan 1,9 detik pada Ubuntu Server. Pengujian serangan DDoS dengan 10000 paket menunjukkan bahwa Fail2ban dapat mengurangi dampak serangan DDoS, CPU Ubuntu Server yang mulanya 100% turun menjadi 25%. Namun pada Cloud Server, telah memiliki layanan anti DDoS sendiri. Meskipun demikian, dari seluruh hasil pengujian dan monitoring, dapat disimpulkan bahwa fail2ban berhasil menghentikan adanya serangan brute force namun pada serangan DDoS, fail2ban tidak dapat menghentikan serangan tersebut seperti pada serangan brute force.