Kekeringan merupakan fenomena yang berdampak signifikan terhadap sektor pertanian, terutama pada wilayah yang mengandalkan curah hujan sebagai sumber utama pengairan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tingkat kekeringan di Kecamatan Enrekang dengan menggunakan metode Thornthwaite dengan pendekatan neraca air dan indeks kekeringan serta menentukan jenis tanaman pertanian yang sesuai berdasarkan hasil pemetaan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Data yang digunakan meliputi curah hujan, suhu, tekstur tanah, dan penggunaan lahan yang dianalisis secara spasial untuk mengetahui distribusi tingkat kekeringan di wilayah penelitian. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa indeks kekeringan di Kecamatan Enrekang cukup bervariasi, berkisar antara nol (0) sampai 126,4 %. Nilai indeks kekeringan tertinggi terdapat pada bulan November stasiun Sulengka. Sementara pada stasiun-stasiun dengan nilai indeks kekeringan sama dengan nol (0) tersebar di seluruh stasiun pada bulan-bulan tertentu yang diperkirakan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Nilai indeks kekeringan sama dengan nol (0) menunjukkan bahwa di daerah tersebut tidak mengalami kekeringan. Rekomendasi tanam tanaman pertanian lahan kering yang di budidayakan menurut indeks kekeringannya yakni padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau, dan cabai rawit.