Industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor unggulan dalam perekonomian Indonesia yang berkontribusi besar terhadap ekspor dan penciptaan lapangan kerja. Namun, di balik kontribusi tersebut, aktivitas industri ini menimbulkan berbagai dampak lingkungan seperti deforestasi, degradasi tanah, pencemaran air, dan peningkatan emisi gas rumah kaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan lingkungan yang diterapkan dalam industri kelapa sawit dengan menggunakan metode literature review terhadap dua studi utama, yaitu penelitian Taslim Harefa et al. (2025) mengenai kebijakan penggunaan pupuk dari limbah pabrik kelapa sawit, dan penelitian Anita Rusianti & Syamsidar Sinaga (2025) mengenai dampak sosial ekonomi perusahaan kelapa sawit terhadap kesejahteraan masyarakat. Hasil kajian menunjukkan bahwa efektivitas kebijakan lingkungan sangat bergantung pada koordinasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat lokal. Implementasi prinsip ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah pabrik sawit menjadi pupuk organik terbukti mampu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus menekan dampak pencemaran lingkungan. Meski demikian, hambatan seperti lemahnya pengawasan, keterbatasan teknologi, dan rendahnya kesadaran kelembagaan masih menjadi tantangan dalam mewujudkan industri sawit yang berkelanjutan. Penelitian ini merekomendasikan penguatan peran kelembagaan, peningkatan penerapan regulasi lingkungan, dan perluasan partisipasi masyarakat sebagai strategi utama dalam mendukung kebijakan lingkungan yang lebih efektif dan berkeadilan sosial.Kata kunci: kebijakan lingkungan, industri kelapa sawit, pengelolaan limbah, ekonomi sirkular, keberlanjutan.