Keberhasilan program pemberdayaan ini tidak selalu tercapai dengan mudah. Berbagai kendala sering muncul dalam pelaksanaannya, seperti keterbatasan sumber daya manusia yang terampil, keterbatasan dana, serta rendahnya partisipasi aktif masyarakat. Kurangnya sosialisasi mengenai program-program yang dijalankan dan rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah juga menjadi faktor penghambat yang signifikan. Tanpa adanya dukungan dan partisipasi yang aktif dari masyarakat, program-program pemberdayaan tersebut tidak dapat berjalan secara optimal dan hasil yang dicapai pun tidak maksimal Pendekatan yang dipakai bersifat deskriptif kualitatif dengan data primer dan sekunder, dikumpulkan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah Program Pemberdayaan Desa di Nagari Mungka, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Namun, dalam pelaksanaan program pemberdayaan desa ini juga ditemukan beberapa kendala dan tantangan. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan anggaran yang menyebabkan tidak semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara optimal, tingkat partisipasi masyarakat yang masih bervariasi, serta masih adanya keterbatasan sumber daya manusia dalam pengelolaan dan pelaksanaan program. Selain itu, faktor budaya dan kebiasaan masyarakat yang cenderung pasif juga menjadi tantangan tersendiri dalam mendorong perubahan perilaku dan peningkatan produktivitas. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan sinergi antar pemangku kepentingan, penguatan kapasitas aparatur desa, serta peningkatan partisipasi aktif masyarakat agar program pemberdayaan desa dapat memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan terhadap perekonomian masyarakat Nagari Mungka.