Nurhidatullah, Ayub
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Government and Social Issues (JGSI)

Manajemen Destinasi Berorientasi 4A (Attraction, Accessibility, Amenities, Ancillary) dalam Pengembangan Wisata Budaya Uluan Nughik di Kabupaten Tulang Bawang Barat Putri, Yolanda Sabrina; Rahayu, Ajeng; Nurhidatullah, Ayub
Journal of Government and Social Issues (JGSI) Vol 4 No 1 (2024): December
Publisher : Government Science Department , Faculty of Social and Political Science - University of Lampung. Journal of Government and Social Issues (JGSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgsi.v4i1.51

Abstract

Keberadaan destinasi wisata budaya memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi lokal dan mempromosikan warisan budaya. Namun, keberhasilan dalam mengelola dan mengembangkan destinasi wisata budaya tidak selalu mudah ditemui. Salah satu permasalahan yang ada dalam penelitian ini di wisata budaya Uluan Nughik Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah kurangnya pengembangan daya tarik atraksi wisata, fasilitas, dan aksebilitas yang mendukung keberlangsungan wisata tersebut. Manajemen destinasi adalah faktor kunci dalam mengelola dan mengembangkan warisan budaya tersebut, serta dalam memastikan dampak positif ekonomi, sosial, dan budaya bagi masyarakat lokal dan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana manajemen destinasi yang berorientasi pada aspek 4A (attraction, accessibility, amenities, dan ancillary) dapat menjadi kunci dalam pengembangan destinasi wisata budaya. Metode yang digunakan digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur, wawancara, observasi, dan analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen destinasi yang berorientasi pada aspek 4A (attraction, accessibility, amenities, dan ancillary) berpengaruh terhadap pengembangan destinasi wisata budaya Uluan Nughik. Pada penelitian ini didapatkan temuan bahwa manajemen destinasi di wisata Uluan Nughik belum melibatkan pihak lain yang terkait secara optimal dan meningkatkan kunjungan wisata secara konsisten. Penelitian ini memberikan wawasan yang berguna mengenai manajemen destinasi wisata budaya yang konsisten dalam menjaga eksistensi objek wisata agar tetap diminati oleh pengunjung dengan mempertimbangkan kolaborasi yang lebih erat anatara pemerintah, komunitas lokal, dan pemangku kepentingan terkait. Implikasi dari penelitian ini berupa masterplan wisata yang dapat memberikan panduan praktis dalam pengelolaan wisata budaya yang optimal melalui pengembangan infrastruktur pendukung, pengembangan inovasi atraksi wisata, strategi pemasaran khusus, dan pelibatan masyarakat. Dengan demikian dapat terwujudnya peningkatan jumlah pengunjung, penambahan pendapatan masyarakat lokal, serta terjaganya kelestarian wisata dan budaya lokal.
Biru Laut Ku Hijau Hutan Ku; Dalam Naungan Piil Pesenggiri Nurhidatullah, Ayub
Journal of Government and Social Issues (JGSI) Vol 4 No 1 (2024): December
Publisher : Government Science Department , Faculty of Social and Political Science - University of Lampung. Journal of Government and Social Issues (JGSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgsi.v4i1.52

Abstract

Pesawaran Indah, yang terletak di Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, memiliki potensi pariwisata alam yang sangat kaya. Desa ini menawarkan pemandangan indah perbukitan hijau yang memayungi laut biru yang dikenal sebagai Punggung Naga. Meskipun memiliki potensi besar, pengelolaan objek wisata ini oleh pemerintah desa masih belum memuaskan karena dilema dalam menentukan arah pengelolaan pariwisata, apakah berorientasi komersial atau memperhatikan lingkungan. Masalah ini muncul ketika pengelolaan potensi pariwisata di wilayah Pesawaran cenderung lebih fokus pada peningkatan ekonomi, mengabaikan isu-isu lingkungan karena kepentingan komersial yang signifikan. Untuk mengatasi masalah ini, Lampung menggunakan paradigma Piil Pesenggiri, yang sangat relevan untuk pengelolaan pariwisata kontemporer dan berkelanjutan. Piil Pesenggiri, sebagai filosofi kehidupan masyarakat Lampung, memiliki empat prinsip dasar, yaitu Juluk Adok, Nemuy Nyimah, Nengah Nyapur, dan Sakay Sambayan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana Piil Pesenggiri dapat menjadi panduan bagi pengelolaan pariwisata regeneratif untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik di masa depan. Metode pengumpulan data melibatkan wawancara mendalam dan survei untuk memperoleh perspektif komprehensif tentang pengelolaan pariwisata, sementara analisis statistik mendukung temuan kualitatif guna memastikan validitas dan keandalan data yang terkumpul. Dengan fokus pada masa depan yang lebih cerah, metode ini bukan hanya upaya lokal, tetapi juga pemeriksaan paling komprehensif terhadap pariwisata regeneratif hingga saat ini. Penelitian ini berkontribusi pada pengetahuan ilmiah dengan menyelidiki potensi paradigma pariwisata regeneratif dan pendekatan terkait, menandakan langkah signifikan menuju pembangunan berkelanjutan di sektor pariwisata.