Benih yang unggul dan bermutu diperlukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai rawit. Salah satu indikator mutu benih adalah viabilitas dan vigor yang tinggi. Ekstrak bawang merah dan air kelapa muda dapat digunakan untuk meningktakan mutu fisiologis benih. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh benih cabai rawit yang memiliki mutu fisiologis tinggi pada setiap konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa muda yang sesuai untuk peningkatan mutu fisiologis benih cabai rawit, memperoleh benih cabai rawit yang memiliki mutu fisiologis tinggi, memperoleh konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa muda yang sesuai untuk peningkatan mutu fisiologis benih cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Waktu penelitian dimulai dari Bulan Januari sampai Maret 2025. Penelitian ini menggunakan benih cabai rawit kadaluarsa dan benih hasil petani bermutu rendah. Faktor pertama yaitu benih cabai rawit. Faktor kedua adalah pengaruh pemberian 25% dan 30 % ekstrak bawang merah serta 25% dan 30 % air kelapa muda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan Analisis of Varian (ANOVA) dengan uji F (Fisher Test) pada kepercayaan 95%, apabila perlakuan memberikan pengaruh yang nyata, dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara benih cabai rawit dan konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa muda tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan mutu fisiologis benih, peningkatan mutu fisiologis benih kadaluarsa memberikan hasil yang terbaik yaitu dengan nilai daya berkecambah 91%, kecepatan berkecambah 28,30%, serta potensi tumbuh maksimum 94%, peningkatan mutu fisiologis menggunakan air kelapa muda 30% memberikan hasil terbaik pada proses perkecambahan benih yaitu memiliki daya berkecambah 94% dan potensi tumbuh maksimum 96,67% sedangkan ekstrak bawang merah 30% memberikan hasil yang terbaik pada fase pertumbuhan yaitu panjang hipokotil 5,28 cm dan tinggi tanaman 7,13 cm.