<![CDATA[Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak penggunaan Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence (AI) terhadap kemandirian belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di era digital. AI menjanjikan peningkatan kualitas pembelajaran melalui efisiensi dan personalisasi, namun memunculkan kekhawatiran serius mengenai erosi kemampuan berpikir kritis. Penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan wawancara mendalam terhadap 10 informan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu di UMSU. Hasil analisis tematik menunjukkan bahwa AI diadopsi secara massif dari pencarian ide dan pengembangan kutipan, hingga penyelesaian masalah teknis coding dengan motif utama adalah efisiensi waktu dan kepraktisan. Ketergantungan AI dinilai tinggi (rata-rata 7/10), digunakan sebagai solusi instan untuk mengatasi tekanan waktu dan rasa malas. Meskipun AI berfungsi efektif sebagai tutor adaptif yang menyederhanakan materi sulit dan menambah wawasan, ketergantungan ini terbukti menjadi faktor penghambat kemandirian. Dampak negatif yang teridentifikasi meliputi penurunan minat baca yang dilaporkan hingga 75%, kerentanan berpikir kritis karena penerimaan mentah-mentah hasil AI, dan perasaan "curang" yang mengindikasikan delegasi tanggung jawab akademik. Implikasinya, AI berpotensi menggeser upaya mandiri mahasiswa menjadi ketergantungan jika tidak diimbangi dengan kebijakan penggunaan bijak dan revisi metode penugasan yang menuntut orisinalitas pemikiran.]]>
