Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

WADAH PELATIHAN EMPATI EKOLOGIS DENGAN KONSEP DESAIN BIOFILIK DI JAKARTA Anggrica, Kelly; Lianto, Fermanto
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 7 No. 2 (2025): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v7i2.35555

Abstract

According to BPS predictions, by 2035, 66.67% of Indonesia's population is estimated to live in urban areas. Increasing urbanization has negative impacts, one of which is environmental damage. The lack of public awareness of the problem exacerbates this. The lack of public awareness occurs due to the absence of ecological empathy in the community, which has an impact on public awareness of the problem. The design of this training forum aims to raise public awareness of environmental issues that occur by creating human experiences and interactions with the environment. The method employed in this study is a case study approach, utilizing a design strategy that integrates regenerative architecture and biophilic design. The research stages include conducting a literature review on regenerative architecture, biophilic design, ecological empathy, and the continuity of biophilic design and ecological empathy, as well as identifying relevant project case studies. Furthermore, the data is analyzed to identify the influence of biophilic design in increasing ecological empathy. The result of this design is an environmental care training forum that incorporates the concept of urban forests as an approach to regenerative architecture and biophilic design in buildings, aiming to increase community ecological empathy. Design will bring positive impacts to living things and the surrounding environment. Designing training containers with biophilic concepts can raise public awareness of environmental issues by incorporating several biophilic design approaches and urban forest concepts into the design, thereby improving human connection with nature both visually and systemically. Keywords:  biophilic; ecological; empathy; environment; training Abstrak Menurut prediksi BPS, pada tahun 2035, sebesar 66,67% populasi di Indonesia diperkiraan akan tinggal di wilayah perkotaan. Urbanisasi yang terus meningkat menimbulkan dampak negatif, salah satunya kerusakan lingkungan. Hal ini diperburuk dengan kurangnya kepedulian masyarakat akan  masalah tersebut. Kurang nya kepedulian masyarakat terjadi dikarenakan tidak adanya empati ekologis pada masyarakat yang berdampak kepada kesadaran masyarakat akan masalah tersebut. Perancangan wadah pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan isu lingkungan yang terjadi dengan menciptakan pengalaman dan interaksi manusia dengan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dan metode perancangan menggunakan pendekatan melalui arsitektur regeneratif dan desain biofilik. Tahapan penelitian meliputi melakukan kajian literatur mengenai arsitektur regeneratif, desain biofilik, empati ekologis, serta kesinambungan desain biofilik dan empati ekologis dan mencari studi kasus proyek yang relevan. Selanjutnya data tersebut dianalisis untuk mengidentifikasi pengaruh desain biofilik dalam meningkatkan empati ekologis. Hasil perancangan ini adalah wadah pelatihan peduli lingkungan dengan konsep hutan kota sebagai pendekatan arsitektur regeneratif dan desain biofilik pada bangunan untuk meningkatkan empati ekologis masyarakat. Melalui perancangan akan membawa dampak positif makhluk hidup  dan lingkungan sekitarnya. Perancangan wadah pelatihan dengan konsep biofilik dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan isu lingkungan dengan menerapkan beberapa pendekatan desain biofilik dan konsep hutan kota pada perancangan untuk meningkatkan koneksi manusia dengan alam baik secara visual maupun secara sistem.