Beton merupakan material konstruksi dengan densitas tinggi. Beton berdensitas tinggi dapat dibuat lebih ringan dengan mengganti agregat kasar menggunakan Expanded Polystyrene (EPS) serta mengurangi sampah plastik EPS yang sulit terurai dan berbahaya jika dibakar, karena melepaskan gas beracun styrene dan karbon monoksida. Namun, data empiris mengenai pengaruh EPS, silica fume, dan superplastisizer terhadap workabiliy, densitas, dan kuat tekan beton masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi EPS (0%, 5%, 25%, 50%, 75%) dengan silica fume (9,34%) dan superplastisizer (1,7%) dari berat semen terhadap workability beton, densitas beton segar, dan kuat tekan beton, serta menemukan komposisi optimal yang memenuhi kriteria beton ringan non-struktural sekaligus daur ulang sampah EPS. Metode penelitian eksperimental menggunakan 3 silinder (15 cm × 30 cm) per variasi. Hasil pengujian menunjukkan workability beton meningkat, tetapi densitas beton segar dan kuat tekan beton menurun seiring dengan naiknya kadar EPS sebagai subtitusi agregat kasar karena massa jenis EPS rendah dan gaya tariknya lemah terhadap pasta semen. Analisis data diperoleh komposisi optimal subtitusi agregat kasar oleh EPS sebesar 44,88 % dengan kuat tekan, densitas beton segar, dan workability beton sebesar 10,5 Mpa, 1847 kg/m3 dan slump 8 cm memenuhi beton ringan non struktural karena memiliki kuat tekan ≥ 7 MPa dan densitas ≤ 1850 kg/m³. Beton ini cocok diaplikasikan sebagai bagian yang tidak menahan beban utama, seperti lantai dan dinding non-struktural. Dengan 44,88% EPS (2,617 kg/m³) berkontribusi mengurangi 2,16% sampah EPS harian di Kota Kediri. Temuan ini mengusulkan pemanfaatan EPS untuk menciptakan beton ringan non struktural yang ramah lingkungan.