ABSTRAKBudidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Indonesia saat ini sudah berkembang dengan pesat dan menjadi andalan utama ekspor hasil budidaya perikanan. Namun, dalam proses kegiatan budidaya masih ditemukan kendala yaitu kualitas perairan budidaya yang semakin tidak terkontrol sehingga mengakibatkan munculnya beberapa penyakit seperti acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) yang disebabkan oleh bakteri pathogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi pemberian probiotik yang optimal terhadap penanganan penyakit acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) pada udang vannamei.  Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dan 6 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini berupa pemberian probiotik dengan frekuensi yang berbeda. Perlakuan A: Frekuensi pemberian probiotik sebanyak 2 hari sekali, Perlakuan B: Frekuensi pemberian probiotik sebanyak 3 hari sekali, Perlakuan C: Frekuensi pemberian probiotik sebanyak 4 hari sekali, Perlakuan D: Frekuensi pemberian probiotik sebanyak 5 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pemberian probiotik Lactobacillus sp berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vibrio. Perlakuan A dengan frekuensi pemberian probiotik 2 hari sekali menunjukkan jumlah total vibrio terendah dibandingkan Perlakuan B, C, dan D, yaitu 1360-2000 Cfu/ml, sedangkan perlakuan B didapatkan 1500-2200 Cfu/ml, perlakuan C didapatkan 1770-2450 Cfu/ml, dan Perlakuan D didapatkan 1840-3250 Cfu/ml. Kata Kunci: Udang Vannamei, Lactobacillus sp, AHPND, Bakteri VibrioABSTRACTVannamei shrimp cultivation (Litopenaeus vannamei) in Indonesia is currently developing rapidly and has become the main mainstay of exports of fishery cultivation products. However, in the process of cultivation activities, obstacles are still found, namely the quality of aquaculture waters that are increasingly uncontrolled, resulting in the emergence of several diseases such as acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) caused by pathogenic bacteria. The purpose of this study is to determine the optimal frequency of probiotic administration for the treatment of acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) in vannamei shrimp. This study uses an experimental method using a Complete Random Design (RAL) consisting of 4 treatments and 6 replicates. The treatment in this study was in the form of giving probiotics with different frequencies. Treatment A: Frequency of probiotic administration every 2 days, Treatment B: Frequency of probiotic administration every 3 days, Treatment C: Frequency of probiotic administration every 4 days, Treatment D: Frequency of probiotic administration every 5 days. The results showed that the administration of probiotics with different frequencies had a real effect on vibrio growth in the treatment of Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) in vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) in DOC 5 – DOC 30. Keywords: Vannamei Shrimp, Lactobacillus sp, AHPND, Vibrio Bacteria