UMKM Dapoer Mimi menghadapi permasalahan pada kemasan take away makanan soto yang digunakan saat ini, yaitu desain yang kurang menarik, tidak ramah lingkungan karena berbahan plastik, serta kurang fungsional karena sering menyebabkan tumpah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kemasan paper bowl berbahan serat bambu yang mampu memenuhi harapan konsumen dan mengatasi kelemahan kemasan eksisting. Metode yang digunakan adalah Quality Function Deployment (QFD) untuk mentransformasi Voice of Customer (VOC) menjadi karakteristik teknis desain yang terukur melalui pembangunan House of Quality (HoQ). Hasil analisis HoQ menghasilkan spesifikasi teknis prioritas, yang meliputi: ketahanan suhu hingga 90°C (bobot 8%), ketebalan material 0,8–1,0 mm (bobot 6%), kandungan material daur ulang minimal 20% (bobot 11%), price premium justification (bobot 11%), serta desain yang memuat logo dan informasi produk yang jelas (bobot 6%). Sebagai rekomendasi, penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi kemasan dengan spesifikasi tersebut diharapkan dapat menjadi solusi komprehensif yang meningkatkan kepuasan konsumen, nilai jual, sekaligus memperkuat komitmen keberlanjutan bagi UMKM Dapoer Mimi.