Hypertension is a chronic condition that requires long-term management through lifestyle changes and/or continuous use of antihypertensive medications (World Health Organization, 2021). This study aims to analyze the relationship between access to health care services and the level of medication adherence among hypertensive patients in the remote area of Pimping Public Health Center, Bulungan Regency, North Kalimantan. This is a quantitative study with a correlational design using a cross-sectional approach. The study population consisted of all hypertensive patients receiving health services at Pimping Public Health Center, totaling 94 patients. The sample comprised 77 respondents selected through purposive sampling. The research instruments included a health service access questionnaire and the Modified Morisky Adherence Scale (MMAS). Data analysis was conducted using univariate and bivariate analysis with the chi-square test. The majority of respondents (71 people or 92.2%) reported that access to health care services was not easy. All respondents demonstrated low adherence to hypertension medication. There was a statistically significant relationship between access to health care services and the level of medication adherence among hypertensive patients in the remote area of Pimping Public Health Center, Bulungan Regency, North Kalimantan, with a p-value of 0.022 (<0.05). ABSTRAK Hipertensi adalah kondisi kronis yang membutuhkan pengelolaan jangka panjang melalui perubahan gaya hidup dan/atau penggunaan obat antihipertensi secara terus menerus (World Health Organization, 2021) . Keberhasilan program terapi hipertensi terkendala oleh faktor keterjangkauan pelayanan kesehatan primer, terutama di wilayah tertinggal dengan kondisi geografis sulit dan keterbatasan sumber daya kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan keterjangkauan pelayanan kesehatan terhadap tingkat kepatuhan minum obat pasien hipertensi di daerah tertinggal Puskesmas Pimping, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif yang rancangannya menggunakan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Pimping, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara sejumlah 94 pasien. Sampel penelitian ditentukan sejumlah 77 responden yang diambil dengan tehnik purposive sampling. Alat ukur penelitian menggunakan kuesioner akses pelayanan kesehatan dan Kuesioner Modifed Morisky Adherence Scale (MMAS). Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square. Sebagian besar responden, yaitu 71 orang (92,2%), menyatakan bahwa akses terhadap pelayanan kesehatan tidak mudah. Seluruh responden memiliki kepatuhan rendah dalam minum obat hipertensi. terdapat hubungan antara akses pelayanan kesehatan terhadap tingkat kepatuhan minum obat pasien hipertensi di daerah tertinggal Puskesmas Pimping, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, dengan nilai p 0,022 <0,05.