Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang bergerak cepat dalam merespon perkembangan teknologi telekomunikasi Mobile Cellular. Kebutuhan akan konsumsi data yang besar dan kecepatan data yang tinggi, menjadi factor utamanya. Saat ini Indonesia sudah mengimplementasikan teknologi 5G, tapi ironisnya jika melihat pada pemerataan jaringan di Indonesia, masih terdapat gap yang besar dengan teknologi sebelumnya, yaitu 4G LTE. Oleh karena belum optimalnya penggunaan dari teknologi 4G, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh penggunaan teknik Carrier Aggregation beserta antenna MIMO 8 x 8 dalam mempengaruhi data rate pada jaringan LTE – Advanced di Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan studi kasus dari penelitian – penelitian sebelumnya. Dari penelitian - penelitian tersebut dilakukan proses literatur review didapatkan gambaran trend Carrier Aggregation yaitu Inter Band Non – Contiguous pada band 1800 Mhz dan 2300 Mhz FDD - TDD total bandwith 40 Mhz. Kemudian dilakukan perancangan dan simulasi menggunakan software Atoll didapatkan 3 parameter keluaran yang akan dianalisa, yaitu RSRP, SINR dan throughput. Sebagai pembanding adalah KPI Operator, didapatkan nilai RSRP 54 % coverage area memiliki rentang nilai dari – 101 dBm sampai dengan -85 dBm dengan indikator baik. Pada nilai SINR, 95 % coverage area memilki rentang nilai 0 dB sampai dengan 30 dB dengan indikator baik dan pada throughput hasil dari simulasi Atoll didapatkan rata – rata throughput 434,13 Mbps sedangkan untuk Peak Actual Throughput hasil simulasi Atoll adalah 1.206,24 Mbps dan untuk perhitungan manual adalah 1.290,24 Mbps dimana hasil ini menunjukan indicator sangat baik.