Rantung, Wilson
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTERPRETASI MAKNA PENGAKUAN PETRUS MATIUS 16:13-20 Rantung, Wilson
Ambassadors: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 1 No 1 (2020): Juli 2020
Publisher : STT INDONESIA MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengakuan Petrus harus dilihat sebagai pengakuan yang unik, karena pengakuan itu terlepas dari kekurangannya sebagai manusia. Yesus adalah “Mesias, Anak Allah yang Hidup” adalah penyataan dari Allah itu sendiri dan tidak mungkin ada orang lain yang dapat mengakui bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah yang hidup, jika dia tidak mendapatkan penyataan dari Bapa Sorgawi. Kata Mesias dalam teks ini berarti oknum manusia dan Allah, yang bertugas untuk memulihkan kerajaan Daud sebagaimana yang dijanjikan Allah. Kemudian Anak Allah yang hidup bermaksud Anak dari Allah yang dikenal Israel yaitu YHWH. Sehingga dapat disingkat Anak Allah. Dari pengakuan tersebut dapat juga diartikan sebagai berikut “Yesus adalah Allah dan Manusia yang bertugas untuk memulihkan kerajaan Daud sebagaimana yang Allah janjikan melalui Firmannya. Kemudian dengan memahami frase “Engkau adalah” maka perlu memahami pengakuan Petrus sebagai pernyataan penegasan yang berwibawa “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan JemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya”. Kebenaran bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup atau Yesus adalah Allah dan Manusia. Adalah penyataan dari Bapa di Sorga. Tidak ada sumbangan dari manusia sedikitpun, oleh karena itu pernyataan tersebut harus diimani atau dipercayai oleh objek yang diberi penyataan tersebut. Dan iman yang dibutuhkan dalam menanggapi penyataan dari Allah itu, adalah iman yang seperti Petrus dan para murid, yakni menempatkan kepercayaan akan penyataan dari Allah pada tempat yang teratas.
KAJIAN BIBLIKA TERHADAP MAKNA “” BERDASARKAN MATIUS 5:17-20 Rantung, Wilson
Ambassadors: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 3 No 01 (2022): Juni 2022
Publisher : STT INDONESIA MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obedience to the Law was seen as an important part of religious life in Jewish society. Thus everyone cannot be separated from the demand for obedience to the Law, because Obedience to the Law in Judaism is very closely related to the concept of Justification (dikaios). Therefore, belief is justified based on obedience to the Law, has been entrenched in the life of the Jewish community in general, thus influencing the attitudes and behavior of the Jews towards God and His Torah from generations. The presence and teachings of the Lord Jesus received great rejection from Judaism, the presence and teachings of Jesus were considered as distorting the truth or misleading. The investigation in this paper will include Biblical Studies, namely obtaining a proper, adequate and solid understanding of a text by taking into account the position of the interpreter as a third party, so as to produce the actual truth to fulfill the purpose of the writing