Sumur Keramat Jati Herang ini diangkat dari sebuah cerita rakyat Banten di sebuah kampung yang bernama kampung Tampeuyan di daerah Mancak, Kabupaten Serang. Sebenarnya cerita rakyat ini memiliki beberapa versi, tapi penulis memilih salah satu versi yang dapat diambil pelajaran oleh pembaca. Kisah ini diceritakan oleh penduduk setempat dari mulut gadis ke mulut, dikisahkan seorang desa yang dipaksa oleh orang tuanya untuk mandi di Sumur Jati Herang, agar cepat mendapatkan jodoh. Ketika ada yang berkunjung ke Sumur Jati Herang dengan niat yang tidak baik atau tidak dengan niat yang tulus, maka air sumur Jati Herang akan berubah menjadi keruh dan tidak bening lagi. Kuncen Sumur Jati Herang, adalah seorang yang sakti dan pernah membangun masjid Banten pada masa itu. Sampai-sampai dia diangkat menjadi lurah karena banyak jasanya untuk kampung Tampeuyan. Dengan menyajikan kisah ini, diharapkan generasi muda dapat menjaga dan melestarikan aset budaya yang ada di daerah masing-masing. Sehingga peninggalan budaya dan nilai-nilai tradisi yang ada di suatu daerah tidak punah dan tetap terjaga keasliannya.