Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Upaya Membentuk Keluarga Sakinah Pada Larangan Pernikahan Akibat Perhitungan Weton Wage dan Pahing (Tinjauan Budaya di Desa Kembang Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora) Afif Ulin Nuhaa, Muhamad
Pro Justicia: Jurnal Hukum dan Sosial Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/projus.v2i1.262

Abstract

Pernikahan bagi umat manusia adalah suatu tradisi yang sangat penting dalam pergaulan sosial kemasyarakatan. Pernikahan yang sering disebut dengan istilah perkawinan merupakan suatu bentuk ibadah dan prosesi yang sangat sakral, yang tidak terlepas dari ketentuan-ketentuan yang ditetapkan syariat agama. Dalam pelaksanaan pernikahan tidak terlepas dari kultur sosial masyarakat yang terkadang masih dilestarikan dan dikembangkan. walaupun adat itu merupakan hukum yang tidak tertulis tapi bisa dipastikan bahwa setiap daerah memiliki tradisi-tradisi yang masih hidup. yang berlaku sejak nenek moyang secara turun temurun dan harus dipatuhi oleh masyarakat setempat karena diwujudkan dalam bentuk pantangan-pantangan. masyarakat desa Kembang adalah masyarakat yang mayoritas memeluk agama Islam, akan tetapi mereka masih memegang teguh adat dan mempunyai keyakinan-keyakinan menghitung weton atau mitos- mitos tertentu di luar ketentuan Islam dalam memilih pasangan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam dari subjek penelitian. Sedangkan untuk pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian adalah bahwa (1). pernikahan geing tidak dapat di nyatakan mutlak kebenarannya, kepercayaan ini hanyalah mitos masyarakat jawa yang terjadi secara turun-temurun. (2). Pada realita yang terjadi, bukan saja pasangan yang berweton wage dan pahing yang mengalami permasalahan- permasalahan tersebut, bagi semua pasangan suami istri yang bukan wage dan pahing juga pasti mengalami dalam kehidupan rumah tangganya. Maka dari itu dampak-dampak permasalahan rumah tangga tersebut bukan semata-mata akibat dari pernikahan pasangan suami istriyang berweton geing. (3). al-quran dan as-sunnah adalah pondasi dan landasan utama bagi setiap pasangan suami isteri. Sakinah adalah sebuah hidayah yang di berikan oleh Allah Swt kepada hambanya yang menjalankan syariat dalam kehidupan berumah tangga.
Maraknya Pelanggaran (UU ITE) Di Kalangan Pemuda Sebagai Penghalang Tercapainya SDGs Rahman, Izza; Afif Ulin Nuhaa, Muhamad
Pro Justicia: Jurnal Hukum dan Sosial Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/projus.v3i1.498

Abstract

Kemajuan yang sangat pesat di dalam teknologi informasi dan komunikasi berdampak sangat besar bagi interaksi hukum dan interaksi sosial. yang membuat warga Indonesia mudah untuk melakukan berbagai kegiatan. Disamping memberikan kontrbusi dampak positif kepada masyarakat Indonesia, kemajuan teknologi ini juga memberi sisi dampak negatif terhadap pengguna rakyat Indonesia. Untuk mengantisipasi hal negatif terhadap pengguna teknotogi tersebut, pemerintah Indonesia melahirkan undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE). Undang-undang tersebut adalah undang-undang yang pertama mengatur tentang pelaksanaan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia, dengan melihat perkembangan zaman yang semakin pesat maju dengan teknologinya. Meski undang-undang ini sudah di sahkan lama tentang undang-undang informasi dan transaksi tersebut sampai saat ini masih banyak yang melanggar undang-undang tersebut yaitu menyalah gunakan teknologi tersebut, terutama yang sering terjadi di kota ponororgo sampai membuat warganet ramai akan datangnya kabar tersebut. Tujuan penelitian ini untuk membahas dampak undang-undang ITE dan implementasinya bagi pengguna di Indonesia. Metode yang digunakan adalah riset perpustakaan yang berhubungan dengan implementasi lapangan. Hasil penelitian di temukan bahwa undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik memberikan penangakal hukum bagi masarakat pengguna informasi dan teknologi elektronik. semakin banyaknya pelannggaran tentang penyalahgunaan teknologi yang semakin maju oleh masarakat pengguna terurutama yang viral di kota ponorogo, tugas pemerintah Indonesia perlunya sosialisasi kepada masyarakat agar tercapai kepastian hukum bagi pengguna dan penyelengaraan teknologi informasi.
Moderasi Beragama dalam Perspektif Keberagaman Afif Ulin Nuhaa, Muhamad; Putra Satrio, Andhika; Abdul Ro’uuf , Muhammad; Umam, Haeryl; Al Irsyad , M. Hanif; Widya Pratiwi, Tika
Pro Justicia: Jurnal Hukum dan Sosial Vol. 4 No. 02 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/projus.v4i02.1007

Abstract

Religious moderation is a key concept in maintaining harmony amidst religious and cultural diversity. This article aims to explore the role of religious moderation as a strategy to face the challenges of diversity in a pluralistic society. The main issues raised are how attitudes of extremism, exclusivism and intolerance can threaten social cohesion and peace, and to what extent moderate moderation can be an effective solution. This research was carried out through a literature study with a qualitative approach. The results of this research show that religious moderation is able to strengthen social solidarity through an inclusive approach, tolerance and recognition of diversity. In conclusion, diverse moderation is needed as a basis for harmonious living with the support of tolerant education and an active role in society and religious leadership.