Kebakaran dan bencana banjir sudah menjadi hal yang sering terjadi di kota Medan karena padatnya pemukiman dan penduduk karena kota Medan termasuk ke dalam kota metropolitan terbesar no. 4 di Indonesia. Perkembangan kota yang pesat membawa tantangan dalam aspek Kesiapsiagaan risiko kebakaran dan bencana banjir. Oleh karena itu, kesiapsiagaan Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dalam melakukan penyelamatan serta bantuan kepada masyarakat saat kebakaran ataupun banjir terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi strategi mitigasi yang diterapkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Medan Tuntungan dalam menangani kebakaran dan banjir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain peneitian deskriptif untuk mengkaji lebih dalam peran pemadam kebakaran dalam mitigasi kebakaran dan bencana banjir di Medan Tuntungan yang dilakukan pada pada tanggal 9 januari 2025 dengan informan sebanyak 6 orang, 1 orang sebagai informan kunci yaitu kepala upt pemadam kebakaran kec. Medan tuntungan, 2 orang informan dari petugas damkar, dan 3 orang lainnya adalah masyarakat kec.medan tuntungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Damkar tidak terlibat langsung dalam bencana alam, karena kebakaran lebih sering disebabkan oleh kelalaian masyarakat. Damkar aktif dalam penyelamatan, evakuasi korban, dan pembersihan pasca-bencana, serta penting dalam pemulihan melalui sistem peringatan dini dan pelatihan masyarakat. Meskipun tidak memiliki program evakuasi sebelum bencana, Damkar membantu membersihkan pasca-banjir dan terlibat dalam proses evakuasi, sementara penyediaan makanan menjadi tanggung jawab BPBD. Tugas utama mereka mencakup pencegahan kebakaran dan edukasi masyarakat, dengan fokus pada pelayanan prima dan perlindungan masyarakat dalam situasi darurat. Peran Damkar sangat penting dalam mitigasi kebakaran dan banjir, serta perlunya peningkatan koordinasi antar instansi dan edukasi kepada Masyarakat