Kabupaten Pangkep merupakan daerah penghasil tanaman padi di Sulawesi Selatan serta lumbung padi nasional. Pada saat ini mengalami kekurangan air terutama saat musim kemarau. Di lain sisi, kebutuhan air cenderung membludak yang merupakan turunan dari bertambahnya jumlah penduduk, pembangunan yang semakin pesat, aktivitas penggunaan air yang semakin meluas, serta pencemaran air yang semakin mengkhawatirkan. Untuk menyiasati ketidakseimbangan permintaan dan ketersediaan air, dibutuhkan suatu strategi terukur dalam pengaturan suplai air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan kuantitas kebutuhan air serta intensitas pola tanam satu tahun pada Daerah Irigasi Tabo – Tabo Kabupaten Pangkep. Data yang digunakan yaitu perbandingan debit dan curah hujan. Hal ini diperlukan agar dapat dipetakan rasio kebutuhan ketersediaan air baik saat surplus maupun defisit demi pendayagunaan air seoptimal mungkin dan antisipasi bencana. Pola tanam yang tepat menjadi objek dalam penelitian ini yaitu padi-padi palawija dengan kebutuhan air maksimum 2,4 liter/detik/ha. Potensi debit air sungai Pangkep menunjukkan siklus setahun debit yang tertinggi pada bulan Januari I sebesar 26,59 m3/detik dan debit terendah pada bulan September I sebesar 0,39 m3/detik. Dari hasil penelitian, penanaman palawija disarankan untuk dilakukan pada bulan dengan debit air yang kurang sedangkan untuk bulan yang mengalami defisit air, perlu adanya skema penyaluran air secara bergiliran.