Sucipto, Bunita Ebtasari
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS 7 SMP MELALUI PENGGUNAAN DESTAGRAM (DESKRIPSI CERITA MELALUI INSTAGRAM) DI SMP NEGERI 5 SIDOARJO Sucipto, Bunita Ebtasari
Indonesian Journal of Linguistics Vol. 1 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Linguistics
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/ijl.v1i1.2

Abstract

Abstrak   Empat keterampilan berbahasa yang penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Namun, keterampilan-keterampilan ini sering kali diajarkan secara teoritis, kurang diterapkan secara praktis, sehingga memberikan kontribusi pada persepsi bahwa belajar bahasa Indonesia itu menantang. Persepsi ini juga terlihat di SMPN 5 Sidoarjo, Jawa Timur, khususnya kelas VII. Banyak siswa yang kurang motivasi belajar sehingga mengakibatkan nilai dan hasil belajar di bawah standar. Latihan berbicara, terutama bercerita, merupakan hal yang menakutkan bagi sebagian siswa. Faktor penyebab kesulitan ini antara lain rendahnya keterlibatan siswa dan minimnya penggunaan media digital dalam pembelajaran. Instagram, sebuah platform media sosial yang banyak digunakan oleh pelajar, menawarkan media menarik bagi mereka untuk berlatih bercerita. Minat tersebut tercermin dari aktifnya penyerahan tugas dan hasil positif dalam penilaian keterampilan berbicara. Siswa sering ragu untuk bercerita karena keterbatasan kosa kata dan takut melakukan kesalahan sehingga menyebabkan kinerja bercerita kurang memadai. Penelitian ini menggunakan metode AKPL dan USG dengan sampel sebanyak 34 siswa kelas VII. Metode pengumpulan data meliputi observasi lapangan, evaluasi kinerja, dan angket. Analisis mengungkapkan kemampuan bercerita lisan yang buruk, keterlibatan yang rendah, dan minimnya penggunaan media digital untuk tujuan pendidikan. Instagram, sebagai platform populer di kalangan pelajar, secara efektif menarik minat mereka dan mendorong ekspresi diri melalui bercerita.