Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TANAH BERPOTENSI LIKUEFAKSI TERHADAP PERANCANGAN FONDASI TIANG PANCANG (Studi Kasus : Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta) Muhammad Rizki Darmawan; Ruwaida Zayadi
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2023): Januari – Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i1.15904

Abstract

Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Hal ini mengakibatkan Indonesia rawan gempa dan memiliki potensi untuk mengalami likuefaksi. Likuefaksi adalah peristiwa meningkatnya tegangan air pori akibat terjadinya beban siklik (beban gempa) secara mendadak dengan sangat cepat yang menyebabkan tanah kehilangan kekuatan gesernya. Likuefaksi dapat menyebabkan kegagalan struktur yang sangat merugikan sehingga perlu diperhatikan beberapa hal dalam merancang tiang pada tanah berpotensi likuefaksi. Daerah Kulon Progo khususnya pinggir pantai didominasi oleh tanah pasir berbutir seragam dan jenuh air yang memiliki potensi likuefaksi. Berdasarkan hasil analisis dengan menghitung faktor keamanan yang membandingkan Cyclic Stress Ratio dan Cyclic Resistance Ratio menghasilkan FS < 1, yang berarti tanah yang berpotensi likuefaksi yaitu setebal 5,5 meter. Daya dukung aksial pada fondasi tiang pancang mengalami kehilangan daya dukung dari selimut tiang (Qs) akibat terjadinya potensi likuefaksi pada kedalaman 0 – 5,5 meter. Hasil analisis daya dukung tiang tunggal yang mampu memikul estimasi beban aksial sebesar 500 kN dengan panjang 11,5 meter dan diameter 0,5 meter adalah sebesar 753,5 kN. Tanah likuefaksi juga mempengaruhi tekanan lateral yang terjadi pada fondasi tiang pancang sebesar 30% dari tegangan overburden, sementara lapisan tanah yang tidak mengalami likuefaksi memberikan tekanan tanah pasif ke tiang fondasi. Tanah likuefaksi menghasilkan defleksi pada kepala tiang sebesar 0,139 meter. Kata kunci : Likuefaksi, Cyclic Stress Ratio (CSR), Cyclic Resistance Ratio (CRR), Gempa Bumi, TiangPancang
STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH PADA PEKERJAAN GALIAN DRIVING SHAFT INLET SUDETAN KALI CILIWUNG Nugroho, Arief Prasetyo; Ruwaida Zayadi
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i2.16289

Abstract

Pembangunan terowongan pada Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) dianggap dapat menjadi penyelesaian masalah terkait hal banjir di Jakarta. Sebelum melakukan pengeboran terowongan pipa bawah tanah dilakukan konstruksi Driving Shaft yang berfungsi untuk menurunkan mesin Earth Pressure Balance (EPB) untuk membangun jalur terowongan pipa antara Bangunan Driving Shaft hingga Bangunan Arriving Shaft. Pada pekerjaan bangunan konstruksi Driving Shaft Inlet dilakukan penggalian sedalam 14 m dari permukaan tanah asli dengan dinding penahan tanah yang digunakan berupa secant pile. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor keamanan dan deformasi selama pekerjaan galian Driving Shaft Inlet dengan menggunakan pendekatan rumus dan pemodelan program elemen hingga Plaxis V8.6. Hasil dari perhitungan manual yang dilakukan berdasarkan pendekatan rumus didapatkan faktor keamanan terhadap stabilitas guling dan geser, analisis basal heave, dan sand boiling memiliki nilai lebih besar bila dibandingkan dengan syarat izin minimum berdasarkan SNI 8460-2017. Kemudian berdasarkan pemodelan pada Plaxis V8.6, didapatkan deformasi sebesar 25 mm dan faktor keamanan sebesar 4,9. Dari perhitungan manual dengan pendekatan rumus maupun melalui program, dapat disimpulkan bahwa dinding penahan tanah pada pekerjaan galian Driving Shaft Inlet dinilai aman. Kata kunci : Dinding Penahan Tanah, Secant Pile, Deformasi