FX. Trisbiantara
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH CONTRAFLOW TERHADAP DERAJAT KEJENUHAN PADA KORIDOR TOMANG - HARMONI Hutauruk, Jeremy Peter Parulian; FX. Trisbiantara
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i2.16295

Abstract

Tomang merupakan salah satu daerah yang penting di kota DKI Jakarta karena merupakan pintu masuk kota Jakarta dari arah barat. Padatnya aktivitas di kota Jakarta membuat akses masuk kota Jakarta melalui Tomang padat, sehingga dari arah tol Jakarta – Tangerang dibuat manajemen lalu lintas contraflow dari Kebon Jeruk keluar di Harmoni. Penerapan manajemen lalu lintas contraflow ini dibutuhkan evaluasi karena penerapan contraflow sampai Harmoni jalur non tol mengakibatkan terputusnya konektifitas utara – selatan simpang Cideng. Analisis evaluasi ini dilakukan dengan membagi menjadi 5 segmen jalan dari Tomang – Harmoni, survei lapangan dengan metode traffic counting untuk mendapatkan volume tertinggi dalam waktu satu jam, dan survei kodisi lalu lintas untuk mendapatkan kapasitas untuk kemudian mendapat derajat kejenuhan pada tiap segmen. Hasil analisis menyatakan pada segmen Tomang Raya 1, Tomang Raya 2, dan Kyai Caringin contraflow cukup efektif, karena dengan adanya contraflow dapat menurunkan derajat kejenuhan sebesar 28,37%, 23,14%, 21.74% dan 48,98%. Pada segmen jalan Balikpapan kurang efektif, karena tanpa contraflow didapat 0,48 artinya volume kendaraan belum memenuhi kapasitas jalan. Simpang Cideng tidak dapat diaktifkan pada jam contraflow karena dengan simulasi simpang Cideng pada jam contraflow menunjukkan antrean pada lengan barat simpang Cideng (Jl. Kyai Caringin) sebesar 284 m, sedangkan panjang jalan Kyai Caringin hanya sebesar 209 m. Kata Kunci: Contraflow, Tomang Raya, Simpang Cideng, Derajat Kejenuhan, Evaluasi
MANAJEMEN LALU LINTAS DI KAWASAN PEMBANGUNAN STASIUN MRT MANGGA BESAR FASE 2A Simanjuntak, Ribka Dorothy Tamara Uli; FX. Trisbiantara
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v2i1.19426

Abstract

Manajemen lalu lintas yang efektif dapat mencegah kemacetan yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan.Tujuan penelitian adalah mengetahui kinerja ruas Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk dan mengetahui manajemen lalu lintas yang sesuai untuk mengatasi kemacetan di kawasan pembangunan Stasiun MRT Mangga Besar Fase 2A. Hasil dari penelitian ini, kapasitas dari Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada mengalami penurunan dari 6006 smp/jam menjadi 2494 smp/jam. Lalu diperoleh nilai DS > 1 atau dengan kata lain arus lalu lintas sudah jenuh di kedua jalan ini. Kebutuhan 49,29% pada Jalan Hayam Wuruk disalurkan ke Jalan Mangga Besar yang dapat menampung 101,11 smp/jam, Jalan Kebon Jeruk XVIII yang dapat menampung 561,25 smp/jam atau 22,50 % dan Jalan Kebon Jeruk XIV yang dapat menampung 778,75 smp/jam atau 31,22 %. Arus lalu lintas selanjutnya dapat ditampung pada Jalan Kebon Jeruk XV, Jalan Kebon Jeruk XIV, Jalan Mangga Besar II, Jalan Taman Sari X, Jalan Mangga Besar VI, Jalan Mangga Besar VIII, dan Jalan Taman Sari. Kebutuhan 53,73 % pada Jalan Gajah Mada disalurkan ke Jalan Kebahagiaan yang dapat menampung 697,6 smp/jam atau 27,97 %, Jalan Kerajinan yang dapat menampung 438,5 smp/jam atau 17,58 %, dan Jalan Keamanan yang dapat menampung 851,05 smp/jam atau 34,12 %. Arus lalu lintas selanjutnya dapat ditampung pada Jalan Kp.Jawa Malang, Jalan Kejayaan Belakang, Jalan Kerajinan Dalam, Jalan Kerajinan Kebun Sayur, dan Jalan Tanah Sereal. Keywords : Traffic Management, Alternative Roads, Road Performance.