Standar kecantikan seringkali dipersepsikan sebagai atribut fisik yang mencakup ciri-ciri seperti wajah simetris, tubuh ramping, atau kulit cerah. Persepsi ini perlu ditinjau lebih dalam tentang apakah kecantikan hanya berdasarkan pada aspek fisik semata. Fenomena ini memunculkan pertanyaan mengenai apa pandangan Alkitab dalam Kidung Agung 1:5-6 tentang kecantikkan yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi standar kecantikan memang hanya berkaitan dengan penampilan fisik ataukah ada dimensi lain yang turut membentuk persepsi kecantikan. Menggunakan pendekatan eksegese dengan metode hermeneutika puisi Ibrani, hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun fisik sering menjadi fokus utama dalam definisi kecantikan, karakteristik non-fisik seperti kepribadian, rasa percaya diri, dan kebaikan hati juga mempengaruhi persepsi kecantikan seseorang. Oleh karena itu, standar kecantikan yang bersifat holistik lebih relevan daripada sekadar mengacu pada atribut fisik semata. Penelitian ini menegaskan pentingnya memahami kecantikan sebagai konsep yang lebih kompleks dan multidimensional.