Umma, Lailatul
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Pembelajaran Sejarah dalam Membangun Kesadaran Kebangsaan Siswa di Era Digital Umma, Lailatul
jurnal ilmu pendidikan Vol 1 No 6 (2025): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Pustaka Jurnal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.65094/0n97v166

Abstract

Era digital menghadirkan paradoks yang mendalam bagi kesadaran nasional, menawarkan siswa akses informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya sekaligus mengekspos mereka pada disinformasi historis dan revisionisme yang meluas. Pedagogi sejarah tradisional, sering difokuskan pada hafalan, tidak dilengkapi dengan baik untuk mempersiapkan siswa untuk lanskap informasi yang kompleks ini. Artikel ini mengeksplorasi peran pembelajaran sejarah yang berkembang dalam membangun kesadaran nasional yang tangguh dan kritis di kalangan siswa sekolah menengah di era digital. Menggunakan metodologi studi kasus ganda kualitatif, didasarkan pada literatur ekstensif dan penelitian perpustakaan, penelitian ini mengumpulkan data dari dua sekolah menengah yang kontras melalui pengamatan kelas, wawancara guru mendalam, diskusi kelompok fokus siswa, dan analisis dokumen. Temuan ini mengungkapkan keterputusan yang signifikan antara narasi sejarah yang ditemui siswa secara online dan di kelas, yang menyebabkan kebingungan. Penelitian menunjukkan bahwa peran guru harus berubah dari dosen menjadi fasilitator kritis yang menggunakan konten digital sebagai alat pedagogis. Lebih lanjut, analisis ini membedakan dua hasil: 'nasionalisme romantis' yang rapuh yang dihasilkan dari metode konvensional, dan 'kesadaran nasional kritis' yang tangguh yang dikembangkan melalui pedagogi yang berfokus pada keterampilan berpikir historis—seperti analisis sumber dan penguatan. Pendekatan berbasis keterampilan ini diidentifikasi sebagai mekanisme kunci untuk membangun ketahanan digital siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran mendasar pendidikan sejarah di era digital bergeser dari transmisi narasi nasional tunggal menjadi penanaman kompetensi berpikir kritis. Ini merekomendasikan reorientasi kurikuler dan pedagogis terhadap keterampilan berpikir historis untuk memberdayakan siswa sebagai warga negara yang cerdas, reflektif, dan tangguh.