Kurnia, Aaf
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konsep nilai-nilai pendidikan budi pekerti menurut Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dalam konteks pendidikan Islam Kurnia, Aaf; Sulaeman, Oyib; Nuhdi, Asep
THORIQOTUNA: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 6 No. 2 (2023): THORIQOTUNA: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Prodi PAI IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47971/tjpi.v6i2.818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi konsep nilai-nilai pendidikan budi pekerti Ki Hadjar Dewantara dalam konteks pendidikan islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka atau (library research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif deduktif, teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu studi pustaka, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan metode analisis isi (content analysis) serta dalam pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi data. Bardasarkan hasil pengolahan data bahwa : 1). Konsep nilai-nilai pendidikan budi pekerti Ki Hadjar Dewantara terdiri dari beberapa konsep yaitu maksud dan tujuan pendidikan budi pekerti adalah berusaha memberikan nasehat-nasehat, materi-materi, anjuran-anjuran yang dapat mengarahkan anak pada keinsyafan dan kesadaran akan perbuatan baik yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dari masa kecilnya sampai masa dewasa. 2). Nilai-nilai pendidikan budi pekerti memuat tentang nilai-nilai luhur yang berakar pada agama, adat istiadat, dan budaya bangsa yang digunakan untuk mengembangkan kepribadian manusia supaya menjadi manusia yang lebih baik yang berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah. 3). Relevansi pendidikan budi pekerti dengan pendidikan islam setidaknya tercermin tiga hal Pertama, pada tujuan pendidikan yang mengarah pada tujuan umat manusia pada umumnya. Kedua, sumber pendidikan Ki Hadjar lebih ke arah Pancadharma yang menjadi sumbernya tapi di dalam tersirat nilai-nilai yang terkandung dalam al-Quran dan Hadits. Ketiga, dari kedudukan seorang pengajar/guru dan murid, dimana antara keduanya mempunyai kemiripan dalam memposisikan guru yaitu harus digugu dan di tiru atau suri tauladan (Ustwatun Hasanah) dan murid harus taat pada guru.