p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Serina Abdimas
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN QRIS SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UMKM Natsir, Khairina; Bangun, Nurainun; Attan, Michelle Britney; Landias, Joceline Sagita
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i3.26208

Abstract

ABSTRACT E-wallet has become the primary payment method for micro, small, and medium enterprises (MSMEs) apart from cash. The convenience and ease of using e-wallets have made them a popular choice among the public. The Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), introduced by Bank Indonesia and the Indonesian Payment Systems Association on August 17, 2019, serves as a non-cash payment standard based on QR Codes. QRIS integrates non-cash payment systems across Indonesia, reducing the need for multiple QR Codes. Starting from January 1, 2020, services such as GoPay, OVO, and Bank Syariah Mandiri have implemented QRIS.This initiative focuses on MSMEs in RW 09, Kelapa Dua, Tangerang. Many MSMEs in this area, particularly small kiosks, have yet to adopt QRIS despite its potential to expedite transactions and record-keeping. The engagement involves conducting a training session on QRIS usage on May 6, 2023, in Kelurahan Kelapa Dua, Tangerang. A total of 25 participants are invited to learn about utilizing QRIS as a payment method and for business reporting. ABSTRAK E-wallet telah menjadi model pembayaran utama selain tunai bagi UMKM. Kemudahan dan kenyamanan menggunakan e-wallet menjadikannya pilihan masyarakat. QRIS, diperkenalkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia pada 17 Agustus 2019, adalah standar pembayaran nontunai berbasis QR Code. QRIS mengintegrasikan sistem pembayaran nontunai di Indonesia, mengurangi kebutuhan akan banyak QR Code. Sejak 1 Januari 2020, layanan seperti GoPay, OVO, dan Bank Syariah Mandiri menerapkan QRIS. Kegiatan pengabdian ini berfokus pada UMKM di RW 09, Kelapa Dua, Tangerang. UMKM di daerah ini, terutama warung kecil, belum mengadopsi QRIS, meski bisa mempercepat transaksi dan pencatatan. Kegiatan pengabdian meliputi pelatihan penggunaan QRIS pada 6 Mei 2023 di Kelurahan Kelapa Dua, Tangerang. Ada 25 peserta yang diundang untuk belajar tentang penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran dan pelaporan usaha.
PELATIHAN LITERASI KEUANGAN UNTUK MENDORONG PERKEMBANGAN BISNIS UMKM Natsir, Khairina; Attan, Michelle Britney; Landias, Joceline Sagita
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i3.26217

Abstract

ABSTRACT MSMEs are the most important pillar in the Indonesian economy. Due to the Covid-19 pandemic, millions of people have lost their jobs, forcing them to find new sources of income. Most people look at opportunities as businessmen for MSME actors who seem quite promising. Thus causing an increase in the number of business people or MSME actors, especially in the food and beverage industry sector. But unfortunately, the increase in the quantity of MSMEs has not been in line with the knowledge or competence of novice MSME business people who are more focused on production and sales, without any thought for planning to improve better business development. Partners are culinary MSME business people in Kelapa Dua Village, Tangerang. When the PKM team visited the Kelapadua sub-district office, the team discussed the development of MSMEs in the Kelapadua area. The information obtained is the increasing number of MSME businesses in this region. The team conducted dialogue with MSME actors to absorb the problems experienced in running the business. From the results of the interactions with the business people visited, it can be seen that some of the problems are quite crucial, among others, there is no clear plan regarding future business prospects, financial management has not been implemented, there is no cash flow management, there is no emergency fund supply, and so on. . So in this regard, counseling has been carried out for MSME actors located in Kelapadua Village, Tangerang by choosing the theme of financial literacy education so that the business being run can develop better. The number of training participants was 20 people. ABSTRAK UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Akibat pandemi Covid-19 menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan, sehingga terpaksa harus mencari sumber penghasilan yang baru. Sebagian besar masyarakat melirik peluang sebagai pebisnis pelaku UMKM yang tampaknya cukup menjanjikan. Sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah pebisnis atau pelaku UMKM, terutama di sektor industri makanan dan minuman. Namun sayangnya, peningkatan kuantitas UMKM belum sejalan dengan pengetahuan atau kompetensi pelaku bisnis UMKM pemula yang lebih fokus terhadap produksi dan penjualan, tanpa pemikiran untuk perencanaan meningkatkan pengembangan bisnis yang lebih baik. Mitra adalah para pelaku bisnis UMKM kuliner di Kelurahan Kelapa Dua, Tangerang. Ketika tim PKM melakukan kunjungan ke kantor kelurahan Kelapadua, tim berdiskusi tentang perkembangan UMKM di wilayah Kelapadua. Informasi yang diperoleh adalah semakin maraknya usaha UMKM di wilayah ini. Tim melakukan dialog dengan dengan pelaku UMKM guna menyerap permasalahan yang dialami dalam menjalankan bisnis. Dari hasil interaksi dengan para pelaku bisnis yang dikunjungi terlihat beberapa masalah yang cukup krusial, antara lain, tidak mempunyai perencaaan yang jelas tentang prospek bisnis ke depannya, manajemen keuangan belum berjalan, tidak ada pengelolaan arus kas, tidak ada persediaan dana darurat, dan lain sebagainya. Maka berkaitan dengan hal tersebut telah dilakukan penyuluhan kepada pelaku UMKM bertempat di Kelurahan Kelapadua, Tangerang dengan memilih tema tentang edukasi literasi keuangan agar bisnis yang dijalankan dapat berkembang lebih baik. Jumlah peserta pelatihan sebanyak 20 orang.