Mufahir, Alwan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CV. SERASI JAYA MANDIRI DIVISI BUS PARIWISATA CABANG BUBULAK Mufahir, Alwan; Sugiharto
Economics Learning Experience & Social Thinking Education Journal Vol 1 No 1 (2021): Economics Learning Experience & Social Thinking Education Journal
Publisher : LPPM GICI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Serta menganalisis alternatif strategi yang sesuai bagi CV. Hasil analisis SWOT dapat diketahui Kekuatan yang dimiliki oleh CV. Serasi Jaya Mandiri divisi bus pariwisata adalah brand sudah dikenal, harga sewa yang kompetitif, memiliki kantor dan garasi dilokasi yang strategis, armada bus yang masih tergolong muda, fasilitas yang dimiliki lengkap, kebersihan armada bus yang terjaga, sopir bus yang terlatih dan berpengalaman, perjalanan dapat mengikuti keinginan konsumen, menyediakan berbagai paket wisata, para karyawan yang kreatif dalam mendesain armada bus agar terlihat keren dan kekinian. Kelemahannya adalah armada yang masih terhitung sedikit dan tidak ada pilihan armada bus medium, kegiatan promosi yang terbilang masih minim, tampilan website yang masih kurang informatif, stuktur organisasi yang belum terrsusun dengan baik, semua transaksi masih ditulis dibuku, belum terdapat standar untuk tour leader. Peluangnya adalah banyak munculnya destinasi baru, destinasi wisata indonesia yang beragam, adanya kesadaran pemerintah daerah untuk mengelola tempat wisata, semakin banyak biro jasa penyedia bus pariwisata dan travel, lembaga pendidikan, instansi pemerintahan dan swasta yang sudah kembali normal setelah pandemi, mengikuti kemajuan teknologi untuk menciptakan pemasaran produk yang maksimal. Ancaman yang harus dihadapi adalah banyaknya kompetitor baru, kenaikan harga bahan bakar, peraturan pemerintah, infrastuktur yang masih kurang memadai di daerah, permasalahan dalam perjalanan, pergeseran selera konsumen beralih ke transpotasi lain.