Perkembangan teknologi finansial, khususnya pinjaman online, memberikan kemudahan akses dana, tetapi juga meningkatkan risiko penipuan dan penyalahgunaan data pribadi. Rendahnya literasi keuangan dan digital membuat masyarakat rentan terhadap ancaman ini. Desa Binorong dipilih sebagai lokasi kegiatan karena tingkat kerentanannya yang tinggi terhadap pinjaman online ilegal, dengan banyak warga yang belum memahami risiko digital. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menjaga data pribadi dan mengenali modus penipuan pinjaman online. Metode yang digunakan meliputi survei awal, penyuluhan interaktif, pelatihan identifikasi penipuan, simulasi keamanan digital, dan evaluasi melalui pre-test dan post-test. Kegiatan yang dilaksanakan pada 10 Agustus 2025 di Desa Binorong ini diikuti oleh 45 peserta dan menunjukkan peningkatan signifikan, dengan rata-rata skor post-test meningkat 60% dibandingkan pre-test. Sebanyak 70% peserta berhasil mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) pada akun digital mereka, sementara 60% mampu mengenali aplikasi pinjaman ilegal. Selain peningkatan keterampilan teknis, 80% peserta merasa lebih percaya diri dalam mengelola data pribadi dan lebih waspada terhadap ancaman digital. Banyak peserta juga melaporkan perubahan perilaku, seperti lebih sering memeriksa kredibilitas aplikasi pinjaman dan memperketat pengaturan keamanan di akun mereka. Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif yang terstruktur dapat meningkatkan literasi digital dan keuangan, serta membantu mencegah kerugian finansial akibat penipuan online, dan dapat dijadikan model untuk komunitas lain.