Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani untuk Menentukan Jumlah Produksi Tempe Arjun Darma Hutasuhut; Dipa Fahrezy Situmorang; Fadli Alfaridz Sinuraya; Giffari Zakka Waly; Sundari Retno Andani
(JRSIKOM) Jurnal Riset Sistem Informasi dan Aplikasi Komputer Vol. 1 No. 3 (2025): Volume 1 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : PT Siantar Codes Academy Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menentukan jumlah produksi tempe yang optimal merupakan tantangan signifikan bagi pelaku UMKM, karena berbagai faktor seperti fluktuasi permintaan pasar, ketersediaan bahan baku, serta kondisi suhu lingkungan yang berubah-ubah sangat mempengaruhi keputusan produksi. Kesalahan dalam penetapan jumlah produksi dapat berakibat pada pemborosan bahan baku, stok berlebih, atau kekurangan pasokan, yang dapat menghambat efisiensi bisnis. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pendukung keputusan berbasis metode Fuzzy Mamdani, yang memungkinkan penyesuaian jumlah produksi secara lebih adaptif dan rasional. Sistem ini menggunakan tiga variabel input utama, yaitu permintaan pasar, persediaan kedelai, dan suhu lingkungan, yang masing-masing dikategorikan ke dalam tiga kelas linguistik. Kombinasi ketiga variabel tersebut menghasilkan 27 aturan fuzzy berbasis logika IF-THEN, yang digunakan dalam proses inferensi dengan pendekatan Mamdani. Hasil akhirnya diperoleh melalui metode defuzzifikasi centroid, yang mengubah hasil inferensi fuzzy menjadi keputusan produksi yang dapat diimplementasikan.Sistem ini diimplementasikan menggunakan MATLAB dan diuji melalui data simulasi untuk menilai keakuratan dan efektivitasnya dalam memberikan rekomendasi produksi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu menghasilkan rekomendasi jumlah produksi yang sesuai dengan kondisi input yang diberikan. Dengan demikian, sistem ini dapat menjadi alat bantu yang fleksibel dan efisien bagi pelaku usaha tempe dalam mengambil keputusan produksi yang lebih optimal serta mengurangi risiko pemborosan atau kekurangan pasokan.