Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

No Viral No Justice: Tekanan Media Sosial dan Independensi Peradilan dalam Sistem Hukum Indonesia Ananda Zaidatul Azkiya; Dafa Azharta Sauri; Sri Damayanti
Jurnal Kajian Hukum Dan Kebijakan Publik | E-ISSN : 3031-8882 Vol. 3 No. 1 (2025): Juli - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/tmgtme16

Abstract

Era digital telah mengubah media sosial menjadi ruang utama diskursus hukum di Indonesia, menciptakan fenomena "No Viral No Justice" di mana keadilan seolah bergantung pada viralitas kasus. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana tekanan media sosial mempengaruhi independensi peradilan dan legitimasi hukum dalam sistem hukum Indonesia. Menggunakan Teori Ruang Publik Habermas sebagai kerangka analisis, penelitian kualitatif deskriptif ini mengkaji mekanisme viralitas dalam kasus hukum, tekanan eksternal terhadap proses peradilan, dan implikasi terhadap legitimasi hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viralitas bergantung pada narasi emosional, keterlibatan influencer, dan timing daripada urgensi hukum. Tekanan media sosial termanifestasi melalui trial by social media, kampanye hashtag, dan cyberbullying terhadap hakim, mengancam otonomi judisial yang dijamin UUD 1945 Pasal 24 dan UU No. 48 Tahun 2009. Fenomena ini menciptakan paradoks keadilan: upaya mencari keadilan melalui media sosial yang berasal dari ketidakpercayaan terhadap sistem hukum justru semakin menggerus legitimasinya. Penelitian menyimpulkan bahwa ruang publik digital telah bertransformasi dari ideal deliberasi rasional Habermas menjadi ruang pertunjukan di mana dramaturgi emosional menggantikan diskursus substantif, menciptakan kesenjangan keadilan digital dan mendorong populisme punitif yang mengancam rule of law di Indonesia.