The development of Isau Island, Central Maluku Regency, as a marine tourism destination requires knowledge about the condition and existence of its natural resources. Isau Island is one of the islands in the Seven Islands region, Pasanea District, which has tourist attractions. The increase in the number of visitors to the area is suspected to disturb the existence of natural resources. The purpose of this study is to analyze the suitability and carrying capacity of marine tourism areas on Isau Island. The research was conducted from December 2022 to March 2023 on Isau Island, Negeri Pasanea, Central Maluku Regency. Data collection was carried out primarily and secondarily through interviews, field observations, and literature studies. Data analysis was conducted qualitatively and quantitatively using area suitability and carrying capacity analysis. The suitability analysis for snorkeling and diving activities included parameters such as coral cover, water clarity, water depth, life form types, coral fish abundance, and current speed. Based on the results of the study, the tourism suitability index obtained was categorized as very suitable for snorkeling and diving. The area used for snorkeling and diving is 3,853 m2. Visitors spend 6 hours snorkeling and 8 hours diving in the coral reef tourism area of Isau Island. The carrying capacity of the area is 1 person/day for snorkeling and diving. ABSTRAK Pengembangan Pulau Isau, Kabupaten Maluku Tengah sebagai kawasan tujuan wisata bahari memerlukan pengetahuan tentang kondisi dan keberadaan sumberdaya alamnya. Pulau Isau merupakan salah satu pulau di kawasan Pulau Tujuh, Negeri Pasanea yang memiliki daya tarik wisata. Peningkatan jumlah pengunjung di kawasan tersebut diduga dapat mengganggu keberadaan sumberdaya alam. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kesesuaian dan daya dukung kawasan wisata bahari di Pulau Isau. Penelitian dilakukan pada Desember 2022-Maret 2023, di Pulau Isau, Negeri Pasanea, Kabupaten Maluku Tengah. Pengumpulan data dilakukan secara primer dan sekunder melalui wawancara, pengamatan lapangan serta studi pustaka. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan analisis kesesuaian dan daya dukung kawasan. Analisis kesesuaian bagi aktivitas snorkeling dan selam meliputi parameter tutupan karang, kecerahan perairan, kedalaman perairan, jenis life form, kelimpahan ikan karang, dan kecepatan arus. Berdasarkan hasil penelitian, indeks kesesuaian wisata yang diperoleh termasuk kategori sangat sesuai untuk snorkeling dan selam. Luasan area yang dimanfaatkan untuk snorkeling dan selam masing-masing sebesar 3.853 m2. Waktu yang dihabiskan oleh pengunjung di kawasan wisata terumbu karang Pulau Isau sebanyak 6 jam untuk snorkeling dan 8 jam untuk selam. Nilai daya dukung kawasan yang diperoleh masing-masing sebesar 1 orang/hari untuk wisata snorkeling dan selam. Kata Kunci: Ekowisata bahari, kesesuaian, daya dukung, parameter lingkungan, Pulau Isau