Kesejahteraan psikologis merupakan kondisi ketika seseorang mampu mencapai potensi psikologisnya secara optimal. individu dengan tingkat psychological well- being yang tinggi ditandai dengan kemampuan untuk mengarahkan serta menentukan kehidupannya sendiri, mampu menguasai lingkungannya, dapat menjalin hubungan interpersonal yang sehat, menerima diri secara positif, serta terus mengembangkan potensi yang dimiliki. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara dukungan sosial dan self-compassion dengan psychological well-being pada mahasiswa akhir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan instrumen penelitian yang menggunakan kuesioner dari skala dukungan sosial, skala self sompassion dan skala psychological well-being dengan teknik sampling insidental sampling. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa akhir Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2019-2021 yang sedang mengerjakan skripsi. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi liniear berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai F sebesar (53,184) dan nilai sig (0,000 < 0,05) terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan self-compassion dengan psychological well-being. Nilai R2 (0,420) menunjukkan bahwa kedua variabel independen memberikan kontribusi sebesar 42,0% terhadap variabel psychological well-being. Terdapat korelasi sebesar (0,624) dan nilai signifikansi (0,010 < 0,05) dari variabel dukungan sosial dengan psychological well-being dan (0,627) dengan nilai sig (0,006 < 0,05) pada variabel self-compassion dengan psychological well- being. Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa variabel dukungan sosial dan self-compassion memiliki hubungan positif yang signifikan dengan psychological well-being, yang berarti semakin tinggi tingkat dukungan sosial dan self- compassion, maka semakin tinggi pula tingkat psychological well-being.