Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) telah melakukan restrukturisasi organisasi perangkat daerah, termasuk Bagian Infrastruktur dan Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah. Namun, implementasinya menimbulkan sejumlah permasalahan seperti pembengkakan struktur organisasi, distribusi sumber daya manusia yang tidak merata, dan duplikasi tugas serta fungsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) bagian tersebut serta mengidentifikasi faktor penghambat efektivitas pelaksanaannya. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan model struktur organisasi Henry Mintzberg, yang mencakup lima elemen: Top Management, Middle Management, Technical Support, Administrative Support, dan Technical Core. Validitas data diperkuat melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur organisasi saat ini belum berjalan optimal. Terdapat ketidakseimbangan dalam pembagian tugas dan beban kerja, serta koordinasi antar unit yang masih lemah. Meskipun hierarki cukup jelas, jabatan fungsional belum diimplementasikan secara efektif. Penggunaan teknologi informasi telah meningkatkan transparansi, namun masih dihadapkan pada kekurangan tenaga fungsional dan distribusi kerja yang tidak proporsional. Untuk meningkatkan efektivitas SOTK, disarankan dilakukan penataan ulang struktur organisasi, penguatan koordinasi lintas unit, optimalisasi peran staf, rekrutmen tenaga fungsional sesuai kebutuhan, serta pelatihan berkelanjutan. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi organisasi terhadap pembangunan daerah dan peningkatan kualitas layanan publik.