Background: A complex lifestyle often triggers diseases, one of which is hypertension, known as a silent killer because it often goes unnoticed. High blood pressure is influenced by poor diet, lack of activity, and stress. In addition to medication, non-pharmacological treatments are also important, one of which is using carrots (Daucus Carota L.). Carrots are easily accessible and rich in vitamins (A, B, C, D, E, K), minerals, potassium, and beta-carotene, making them effective in helping control blood pressure in people with hypertension. Purpose: To describe nursing care using non-pharmacological carrot juice therapy to lower blood pressure in people with hypertension. Method: The activity was conducted in June 2025 in Batu Menyan Village, Sukajaya, Lempasing, Pesawaran. This quantitative descriptive study used a quasi-experimental approach with a one-group pretest-posttest design. The subjects used in this case study were four elderly people with hypertension. The nursing intervention was administering carrot juice three times daily after meals for five consecutive days. During the therapy period, participants were not allowed to smoke, drink alcohol, drink coffee, or engage in strenuous physical activity. Blood pressure measurements (systolic and diastolic) were taken before therapy as pre-test data and after therapy as post-test data. Results: showed that for the participants' blood pressure before therapy by drinking carrot juice for Mrs. Sa. was 180/90 mmHg and for Mrs. Sb. was 200/130 mmHg, after therapy by drinking carrot juice for 5 days, the blood pressure for Mrs. Sa. was 140/90 mmHg and for Mrs. Sb. was 140/90 mmHg. While the blood pressure for participants taking antihypertensive medication for Mr. K. was 190/100 mmHg and for Mrs. F. was 170/70 mmHg, after a period of 7 days, the blood pressure for Mr. K. was 150/100 mmHg and for Mrs. F. was 150/100 mmHg. Conclusion: Providing a non-pharmacological intervention in the form of drinking 200 grams of carrot juice every morning for 5 consecutive days in patients with hypertension had a positive impact on lowering blood pressure and also contributed to changes in physical condition. Suggestion: It is hoped that this will serve as a source of information and add to the application of nursing care theory to patients with hypertension. Furthermore, future researchers are expected to develop research with a larger number of participants, compare doses, and increase the duration, so as to provide an understanding of healthy lifestyles in elderly people with hypertension. Keywords: Blood pressure; Carrot juice; Hypertension; Non-pharmacological therapy Pendahuluan : Gaya hidup kompleks sering memicu penyakit, salah satunya hipertensi yang dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari. Tekanan darah tinggi dipengaruhi pola makan buruk, kurang aktivitas, dan stres. Selain obat, pengobatan non-farmakologis juga penting, salah satunya menggunakan wortel (Daucus Carota L). Wortel mudah dijangkau, kaya vitamin (A, B, C, D, E, K), mineral, kalium, dan beta karoten, sehingga efektif membantu mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi. Tujuan: Untuk menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian terapi non-farmakologi jus wortel dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juni 2025 di Desa Batu Menyan Sukajaya Lempasing Pesawaran. Penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan quasi eksperimen dengan rancangan one grup pretest-posttest design. Subyek yang digunakan dalam studi kasus ini sebanyak empat lansia dengan masalah hipertensi untuk dijadikan partisipan. Intervensi keperawatan adalah berupa pemberian jus wortel dengan durasi 3 kali sehari setelah makan selama 5 hari berturut-turut. Dan selama periode terapi, partisipan tidak boleh merokok, minum alkohol, minum kopi serta melakukan aktivitas fisik yang berat. Dilakukan pengukuran tekanan darah (sistolik dan diastolik) pada saat sebelum terapi sebagai data pre-test dan sesudah terapi sebagai data post-test. Hasil: menunjukkan bahwa untuk tekanan darah partisipan sebelum terapi dengan minum jus wortel pada Ny. Sa. adalah sebesar 180/90 mmHg dan pada Ny. Sb. adalah 200/130 mmHg, setelah terapi dengan minum jus wortel selama 5 hari, tekanan darah pada Ny. Sa. adalah sebesar 140/90 mmHg dan pada Ny. Sb. adalah sebesar 140/90 mmHg. Sedangkan tekanan darah untuk partisipan dengan minum obat anti hipertensi pada Tn. K. adalah sebesar 190/100 mmHg dan pada Ny. F. adalah 170/70 mmHg, setelah periode selama 7 hari, tekanan darah pada Tn. K. adalah sebesar 150/100 mmHg dan pada Ny. F. adalah sebesar 150/100 mmHg. Simpulan: Pemberian intervensi non-farmakologi berupa minum jus wortel 200 gr sebanyak setiap pagi hari selama 5 hari berturut-turut pada penderita hipertensi, memberikan dampak positif dalam menurunkan tekanan darah dan juga berkontribusi dalam perubahan perbaikan kondisi fisik. Saran: Diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan menambah dalam menerapkan teori asuhan keperawatan pada pasien hipertensi, serta bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan jumlah partisipan yang lebih besar, serta membandingkan dosis, dan memperbanyak durasi, sehingga dapat memberikan pemahaman tentang pola hidup sehat pada lansia dengan hipertensi.