Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam relevansi filsafat idealisme dalam perumusan dan implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia sebagai landasan filosofis bagi penyelenggaraan pendidikan nasional yang berorientasi pada pembentukan karakter. Filsafat idealisme memandang pendidikan sebagai proses spiritual dan intelektual yang bertujuan membentuk manusia seutuhnya berdasarkan nilai-nilai universal seperti kebenaran, keindahan, dan kebaikan. Idealisme menegaskan bahwa pendidikan sejati tidak hanya menekankan pencapaian akademik, tetapi juga pembinaan moral, spiritual, dan nilai-nilai kemanusiaan yang menuntun peserta didik menuju kesempurnaan diri. Pandangan ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka, yang menekankan kebebasan belajar, otonomi guru dan peserta didik, serta pengembangan potensi individu secara holistik melalui pembentukan Profil Pelajar Pancasila yang beriman, berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebinekaan global. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka (library research) melalui kajian terhadap karya-karya filsuf idealisme klasik seperti Plato, Hegel, dan Herbart, serta literatur filsafat pendidikan modern dan dokumen kebijakan resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Analisis dilakukan secara deskriptif-analitis untuk menemukan keselarasan antara nilai-nilai idealisme dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa idealisme memiliki relevansi yang kuat dalam memperkuat landasan filosofis, etis, dan humanistik pendidikan Indonesia. Nilai-nilai idealisme tercermin melalui pembelajaran berpusat pada peserta didik, penggunaan metode dialogis, reflektif, dan dialektis, serta peran guru sebagai fasilitator dan teladan moral yang menuntun siswa menuju kebenaran sejati dan makna belajar. Dengan demikian, penerapan prinsip idealisme tidak hanya memperkuat arah filosofis dan moral Kurikulum Merdeka, tetapi juga menjaga keseimbangan antara kebebasan belajar dan pembentukan karakter, sehingga pendidikan Indonesia mampu melahirkan manusia yang beriman, berpengetahuan, berbudaya, berintegritas, serta adaptif terhadap tantangan global.