Pendahuluan: Stunting menjadi salah satu indikator penting dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Prevalensi stunting di Provinsi Sumatera Utara tercatat sebesar 22% pada tahun 2024, meningkat 3,1% dibandingkan tahun sebelumnya. UPT. Puskesmas Terjun mencatatkan jumlah anak stunting tertinggi di Kota Medan dengan 23 balita pada Juni 2024. Tujuan: Mengevaluasi strategi promosi kesehatan dalam upaya penurunan kejadian stunting di UPT. Puskesmas Terjun Kota Medan berdasarkan PRECEDE-PROCEED Model. Metode: Penelitian kualitatif dengan metode Rapid Assessment Procedure (RAP). Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan telaah dokumen terhadap tujuh informan kunci yang terdiri dari kepala puskesmas, tenaga promosi kesehatan, tenaga gizi, kader posyandu, dan keluarga balita. Analisis data dilakukan secara tematik dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil: Pada fase PRECEDE, faktor predisposisi seperti pengetahuan dan perilaku gizi keluarga masih menjadi tantangan utama. Faktor penguat berasal dari dukungan kader dan keluarga, sedangkan faktor pendukung meliputi dukungan pemerintah dan fasilitas kesehatan. Pada fase PROCEED, strategi promosi kesehatan telah dilaksanakan melalui penyuluhan, kunjungan rumah, dan media edukatif sederhana. Namun, keterbatasan sumber daya manusia dan koordinasi lintas sektor masih menjadi kendala. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi kesehatan di UPT. Puskesmas Terjun Kota Medan telah efektif dalam menurunkan angka stunting. Pengetahuan dan perilaku gizi keluarga yang masih terbatas menjadi tantangan utama, sementara dukungan dari kader, keluarga, dan fasilitas kesehatan menjadi kekuatan utama. Kegiatan seperti penyuluhan dan kunjungan rumah mampu meningkatkan kesadaran masyarakat meskipun terdapat keterbatasan sumber daya