Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Biomarka High Mobility Group Box 1 (HMGB 1) sebagai Kriteria Diagnosis Asbestosis Diana Mayasari; Cakra Wijaya
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asbestosis merupakan penyakit paru kronik akibat menghirup serat asbestos. Serat asbestos yang terhirup ke dalam paru akan menyebabkan cedera sel epitel saluran napas dan sel makrofag yang akan memfagosit serat asbes. Inhalasi seratasbestos terus-menerus akan menyebabkan alveolitis dan reaksi jaringan yang lebih hebat. Efek paparan serat asbestos akan muncul setelah paparan selama 20-30 tahun. Pemeriksaan penunjang yang saat ini digunakanuntuk diagnosisasbestosis adalah tes pencitraan dan spirometri. Penegakan diagnosis asbestos sulit dilakukan karena memiliki tanda dan gejala serta hasil radiologi sederhana yang mirip dengan penyakit parulainnya. High mobility group atau HMG merupakanprotein yang terdapat dalam kromosom dan berperan pada proses transkripsi, replikasi, rekombinasi dan perbaikan DNA. High Mobility Group Box 1 adalah sitokin proinflamasi yang disekresikan oleh sistem kekebalan tubuh alami dandisekresikan secara pasif selama adanya kerusakan dan kematian, seperti nekrosis. Peningkatan kadar HMBG1 yang terdeteksi dapat mengonfirmasi diagnosis asbestosis, setelah ditemukannya fibrosis paru pada x-ray. Pemeriksaan high mobility group box 1 (HMGB1) direkomendasikan sebagai biomarka pemeriksaan penunjang dalam diagnosis asbestosis.Kata Kunci: asbestosis, biomarka, diagnosis, HMGB 1
Faktor Paparan Sinar Matahari dan Hiperkalsiuria sebagai Faktor Risiko Pembentukan Batu Ginjal pada Pekerja Agrikultur Diana Mayasari; Cakra Wijaya
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batu ginjal atau nefrolitiasis merupakan batu kristal yang terbentuk pada organ ginjal dan terdapat pada hampir 12% populasi dunia dengan jumlah terbanyak pada jenis kelamin laki-laki. Etiologi batu ginjal bervariasi dari tingginya materi mineral terlarut pada urin, infeksi saluran kemih berulang atau kronik hingga obat-obatan. Batu ginjal dibagi berdasarkan kandungan mineral pada batu dan patogenesis pembentukan batu menjadi batu kalsium, batu struvit, batu asam urat, batu sistin dan batu yang diinduksi obat-obatan. Salah satu faktor risiko terbentuknya batu ginjal adalah paparan sinar matahari yang menyebabkan peningkatan produksi keringat dan dehidrasi, sehingga terjadi penurunan volume urin dan peningkatan konsentrasi urin. Selain itu, paparan sinar matahari juga meningkatkan produksi 1,25-dihidroksi vitamin D yang menyebabkan peningkatan penyerapan kalsium oleh usus, sehingga meningkatkan ekskresi kalsium oleh ginjal. Kedua hal ini menjadi faktor risiko terjadinya nefrolitiasis, yang juga akan dipengaruhi oleh faktor risiko lain seperti usia, ras, pekerjaan, gaya hidup, dan latar belakang sosial ekonomi. Pekerja agrikultur dan pekerja di luar ruangan lain yang mendapat paparan sinar matahari lebih lama, memiliki risiko nefrolitiasis hingga dua kali lipat dibandingkan pekerja di dalam ruangan.Kata kunci: Batu ginjal, faktor risiko, sinar matahari.