Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Postur Kerja dan Repetisi terhadap Kejadian Keluhan Muskuloskeletal pada Petani Aldo Fatejarum; Susianti Susianti
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara agraris, yaitu negara yang sebagian besar penduduknya bekerja di bidang agrikultular yaitu sebagai petani. Bekerja sebagai petani dapat menimbulkan berbagai macam resiko kesehatan. Resiko kesehatan yang dapat muncul adalah penyakit pernafasan dan penyakit kulit yang disebabkan oleh terpaparnya agen infeksi seperti tanaman, serangga, pestisida dan agen infeksi lainnya. Risiko kesehatan lainnya yang dapat muncul adalah keluhan muskuloskeletal yang diakibatkan oleh kesalahan posisi kerja (ergonomi). Keluhan muskuloskeletal adalah masalah kesehatan yang melibatkan sendi, otot, tendon, kerangka, tulang rawan, ligamen dan saraf. Keluhan muskuloskeletal adalahkeluhan berupa rasa nyeri yang paling sering dialami oleh petani. Keluhan muskuloskeletal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor individu, faktor lingkungan dan faktor pekerjaan. Faktor pekerjaan merupakan faktoryang paling berpengaruh terhadap keluhan muskuloskeletal, yang termasuk faktor pekerjaan, antara lain postur kerja dan repetisi atau pengulangan. Pengukuran postur kerja dapat menggunakan metode pengukuran Rapid Entire Body Assassement (REBA). Pengukuran ini dilakukan agar mengetahui apakah terdapat kesalahan postur kerja sehingga dapat diperbaiki dengan ilmu ergonomi. Postur kerja yang salah dan dilakukan secara berulang dalam jangka waktu yang lamaakan menyebabkan terjadinya keluhan muskuloskeletal. Gejala yang sering muncul saat seseorang menderita keluhan musculoskeletal,antara lain nyeri dan bengkak pada persendian atau ruas tubuh, nyeri otot dan pergerakan sendi yang terbatas. Untuk mengukur keluhan muskuloskeletal salah satunya dapat digunakan pengukuran Nordic Body Map.Kata kunci: ergonomic, keluhan muskuloskeletal, postur kerja, repetisi
Faktor-Faktor Individu yang Berhubungan dengan Kejadian Keluhan Muskuloskeletal pada Petani di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu Aldo Fatejarum; Fitria Saftarina; Nurul Utami; Diana Mayasari
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan muskuloskeletal merupakan penyakit akibat kerja yang menyebabkan rasa nyeri pada persendian. Keluhan ini dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu fakor pekerjaan, faktor lingkungan dan faktor individu. Termasuk dalam faktor individu adalah usia, lama kerja, masa kerja, jenis kelamin dan status gizi. Prevalensi tertinggi terjadinya keluhan muskulosketal ini adalah pada petani. Provinsi Lampung, merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani khususnya pada kabupaten Pringsewu Kecamatan Adiluwih di Pekon Srikaton. Desain penelitian ini adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Sampel penelitian berjumlah 78 petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini mempunyai nilai α=5%. Hasil penelitian menunjukan petani yang mengalami keluhan muskuloskeletal berjumlah 44 orang (56,4%), terdapat hubungan antara usia dengan keluhan muskuloskeletal (p=0,003), terdapat hubungan antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal (p=0,000), terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal (p=0,035), terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan keluhan muskuloskeletal (p=0,023) dan tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan keluhan muskuloskeletal (p=0.543). Terdapat hubungan antara usia, lama kerja, masa kerja, jenis kelamin dengan keluhan keluhan muskuloskeletal dan tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan keluhan muskuloskeletal.Kata Kunci: faktor individu, keluhan muskulosketal, petani.