Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi alternatif yang mendukung adaptasi dan mitigasi perubahan iklim guna meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga melalui optimalisasi lahan kering berbasis pekarangan. Latar belakang penelitian ini berangkat dari permasalahan dampak signifikan perubahan iklim terhadap ketersediaan pangan, terutama di wilayah lahan kering yang rentan terhadap kekeringan dan degradasi lahan. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam seluruh tahapan penelitian, mulai dari identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi, dengan lokasi penelitian di Dusun Sangeng, Desa Balungtawun, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan. Implementasi program difokuskan pada penerapan sistem irigasi hemat air, budidaya tanaman adaptif terhadap kekeringan, dan pengelolaan pekarangan berbasis organik. Hasil proses pengorganisasian adalah perubahan pola pikir dan terbangunnya kemandirian serta penguatan ketahanan pangan rumah tangga melalui penerapan teknologi alternatif mitigasi dan adaptasi lahan kering, yang diwujudkan melalui pendidikan tentang sistem pertanian lahan kering, pembentukan kelompok peduli lahan kering, serta advokasi kebijakan lokal terkait program kemandirian pangan masyarakat dengan memanfaatkan lahan kering berbasis pekarangan. Perubahan ini menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis masyarakat dalam mengelola sumber daya lokal, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya keberlanjutan pangan di tengah perubahan iklim. Temuan ini menegaskan bahwa metode PAR efektif dalam mengintegrasikan inovasi teknologi dengan pemberdayaan sosial, sehingga dapat menjadi model pengembangan ketahanan pangan yang relevan diterapkan di wilayah lahan kering lainnya dengan kondisi sosial-ekologis serupa.