The Bayan Traditional Maulid Ritual in Bayan District, North Lombok, is a social and cultural manifestation that strengthens community ties and identity, and demonstrates a positive relationship between religion and culture. The Bayan Traditional Maulid Ritual also serves as a venue for interaction and tolerance between religious communities in Bayan. Comprehensive documentation, active community participation, and the use of technology are key strategies for preserving intangible cultural heritage. This study aims to comprehensively document the Bayan Traditional Maulid Ritual as a cultural archive and a basis for further preservation efforts. This study used a descriptive qualitative approach, and data were collected through participant observation, in-depth interviews with traditional and community leaders, and a literature review. The results indicate two versions of the ritual between Bayan Village and Karang Bajo Village, with fundamental differences in the emphasis on spirituality, structure, and ritual stages. Documentation of the ritual in the form of infographics, booklets, and videos plays a vital role in preservation, education, and cultural diplomacy, as well as serving as a bridge between generations to maintain the continuity of cultural knowledge. Keywords — Maulid Adat; Local Wisdom; Documentation; Architecture; Culture Abstrak—Ritual Maulid Adat Bayan di Kecamatan Bayan, Lombok Utara merupakan manifestasi sosial dan budaya yang memperkuat ikatan komunitas dan identitas, serta menunjukkan hubungan yang baik antara agama dan budaya. Ritual Maulid Adat Bayan juga menjadi tempat interaksi dan toleransi antarumat beragama di Bayan. Adanya dokumentasi yang komprehensif, partisipasi aktif komunitas, dan pemanfaatan teknologi merupakan strategi utama untuk pelestarian warisan budaya tak benda. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dokumentasi komprehensif mengenai Ritual Maulid Adat Bayan sebagai arsip budaya dan dasar untuk upaya pelestarian lebih lanjut. Pengabdian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan tokoh adat dan masyarakat, serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan adanya dua versi pelaksanaan ritual antara Desa Bayan dan Desa Karang Bajo, dengan perbedaan mendasar pada penekanan spiritualitas, struktur, dan tahapan ritual. Dokumentasi ritual dalam bentuk infografis, booklet, dan video memiliki peran penting dalam pelestarian, pendidikan, dan diplomasi kebudayaan, serta menjadi jembatan antar generasi untuk menjaga keberlanjutan pengetahuan budaya. Kata Kunci—Maulid Adat ; Kearifan Lokal ; Dokumentasi ; Arsitektur ; Budaya