Esensi menghormati guru dalam etika pendidikan Islam tidak selalu dipahami secara seragam. Terdapat perbedaan antara perspektif guru dan perspektif murid. Penelitian literatur ini bertujuan untuk melakukan analisis komparatif untuk menghasilkan pemahaman yang komprehensif mengenai esensi menghormati guru dalam etika pendidikan Islam. Penelitian ini selanjutnya akan mengidentifikasi etika murid yang mencerminkan praktik penghormatan dari sudut pandang guru dan murid. Penelitian ini juga akan menganalisis komparatif terkait persamaan dan perbedaan antara kedua perspektif tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi pustaka (library research) untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dari berbagai artikel dan sumber yang relevan dengan topik penelitian. Analisis data penelitian dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa esensi menghormati guru dalam etika pendidikan Islam menunjukkan adanya kesamaan sekaligus perbedaan perspekti antara guru dan murid di era modern ini. Guru memandang penghormatan sebagai kepatuhan (Ta’dzim) dan pengakuan otoritas dengan berlandaskan kajjian literatur-literatur klasik demi keberkahan ilmu. Sebaliknya dalam perspektif murid cenderung mengartikan penghormatan sebagai apresiasi terhadap kompetensi dan efektivitas guru selama proses belajar mengajar, yang dibuktikan dengan keaktifan siswa di kelas. Meskipun terdapat kesenjangan, kedua perspektif mengemukakan bahwa dalam etika penghormatan terhadap guru diperlukan bahasa, cara berbicara dengan hormat, sopan, dan santun.