Peningkatan daya saing dan kinerja usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat didorong oleh transformasi pembayaran digital ke arah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Namun, masih ada sedikit bukti empiris tentang bagaimana komponen Technology Acceptance Model (TAM) dan pengaruh sosial membentuk penggunaan QRIS dan dampaknya terhadap kinerja UMKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana persepsi orang tentang kegunaan, kemudahan, kenyamanan, kepercayaan, dan pengaruh sosial terhadap penerapan QRIS. Selain itu, penelitian ini juga akan menyelidiki bagaimana penerapan QRIS berdampak pada kinerja UMKM di Provinsi Lampung. Studi ini dilakukan menggunakan metode campuran dengan desain eksplanatori sekuensial. Fase kuantitatif melibatkan 198 bisnis kecil dan menengah (UMKM) yang menggunakan QRIS yang dipilih dengan teknik sampling purposive-snowball. Setelah laporan keuangan dan kuesioner dikumpulkan, PLS-SEM digunakan untuk menganalisis data. Untuk meningkatkan dan menjelaskan temuan kuantitatif, proses kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam. Hasil menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, kemudahan, dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan QRIS. Persepsi kenyamanan dan pengaruh sosial, di sisi lain, tidak berpengaruh. Terbukti bahwa penggunaan QRIS meningkatkan kinerja UMKM dengan meningkatkan volume transaksi, penjualan, keuntungan, dan efisiensi biaya operasional. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan literasi digital dan elemen keamanan sistem sangat penting untuk mendorong adopsi QRIS yang lebih baik di kalangan UMKM..