Rendahnya minat untuk berwirausaha di kalangan anak muda menimbulkan kebutuhan akan pendidikan yang dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan mulai dari usia dini, bukan sekadar sebagai tambahan keterampilan tetapi juga sebagai bagian dari pengembangan karakter. Artikel ini membahas peran edupreneurship sebagai metode pendidikan dalam menciptakan kreativitas wirausaha Islami dengan pendekatan kajian pustaka. Analisis akan berfokus pada pengertian edupreneurship, integrasi nilai-nilai Islam dalam kewirausahaan, serta cara yang dapat digunakan untuk menilai kreativitas wirausaha di sekolah. Kajian literatur dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap berbagai sumber akademis untuk memperkirakan kekuatan dan kelemahan penerapan program edupreneurship, termasuk dalam hal kurikulum, desain pembelajaran, kegiatan praktik seperti bazar sekolah, pembuatan produk, pemasaran digital, serta penerapan alat untuk mengembangkan kreativitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa edupreneurship memiliki potensi besar untuk meningkatkan kreativitas wirausaha Islami jika diintegrasikan ke semua mata pelajaran, dijalankan secara teratur, dan didukung oleh alat evaluasi yang jelas. Tanpa dukungan tersebut, klaim keberhasilan dalam membentuk kreativitas bersifat deskriptif dan sulit untuk digeneralisasi. Sebagai kesimpulan, penguatan edupreneurship harus diarahkan pada pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis bukti agar dapat secara efektif membentuk generasi wirausaha Islami yang kreatif, beretika, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Abstrak dibuat dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Abstrak memuat secara singkat tentang latar belakang, tujuan, metode penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan penelitian. Abstrak berisi maksimum 250 kata, spasi tunggal ditulis dengan huruf miring (Italic) bagi abstrak Bahasa Inggris. Di bawah abstrak dicantumkan kata kunci yang terdiri atas maksimum enam kata, dimana kata pertama adalah yang terpenting. Abstrak dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari bahasa Inggris. Editor berhak untuk mengedit abstrak demi alasan kejelasan isi abstrak.