Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Teknik Buerger Allen Untuk Nyeri Neuropati Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Dengan Masalah Keperawatan Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif Dirsud Undata Provinsi Sulawesi Tengah: The Implementation Of Buerger Allen Technique For Pain Neuropathy In Patients With Type II Diabetes Mellitus With Ineffective Peripheral Perfusion Risk Nursing Problems At Undata General Public Regional Hospital Of Central Sulawesi Province Siti Sarfika; Sri Yulianti; Rosita
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 12: Desember 2025 - In Progress
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i12.8770

Abstract

Diabetes melites (DM) tipe II atau yang biasa disebut diabetes life style merupakan diabetes yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Pada penyandang diabetes melitus (DM) tipe II, insulin masih dapat dihasilkan oleh pangkreas, namun jumlah insulin masih belum mencukupi sehingga diabetes melitus (DM) tipe II ini dianggap sebagai NIDDM (Noninsulin Dependent Diabetes melitus. Tujuan dari penulisan studi kasus ini adalah untuk memperoleh teknik buerger allen exercise untuk menurunkan rasa nyeri pada pasien diabetes melitus dengan masalah keperawatan nyeri akut di RSUD Undata Palu. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif untuk mengeksplorasikan teknik buerger allen exercise untuk menurunkan rasa nyeri otot kaki pada pasien diabetes melitus. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan mengevaluasi. Hasil penelitian studi kasus ditemukan dari pengkajian yang dilakukan pada TN. W dengan melakukan teknik buerger allen exercise dan diberikan sebanyak 6 kali selama 6 hari latihan dengan durasi 15 menit setiap pertemuan maka didapatkan hasil bahwa dilakukan implementasi teknik buerger allen exercise di hari pertama pasien masih merasakan kram dan nyeri otot pada kaki dengan skala nyeri 6 (sedang), hasil implementasi di hari kedua pasien masih merasakan nyeri otot pada kaki menurun menjadi skala nyeri 5 dan di hari ketiga pasien merasakan kram dan tidak mengalami nyeri otot pada kaki sehingga skala nyeri menjadi skala nyeri 0 (tidak nyeri). Kesimpulan bahwa sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi didapatkan hasil di hari ketiga bahwa sebelum diberikan tindakan buerger allen exercise pasien mengalami nyeri otot pada kaki dengan skala 6 dan setelah diberikan tindakan buerger allen exercise kram dan nyeri otot pada kaki pasien menjadi skala nyeri 0 (tidak nyeri) sehingga pasien tidak lagi mengalami nyeri.