Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Komunikasi Internal Biro K3L Dalam Meningkatkan Budaya Keselamatan Kerja Di Pt PLN (Persero) UIP Sumbagut : Internal Communication Strategy of the Occupational Health and Safety Bureau in Improving Occupational Safety Culture at PT PLN (Persero) UIP Sumbagut Almi Apriyansyah Siregar; Irwan Syari Tanjung; Siti Hajar
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 11: November 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i11.9394

Abstract

Komunikasi efektif merupakan kunci sukses dalam mencapai tujuan organisasi, terutama dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Biro K3L adalah departemen khusus yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) di perusahaan. Program K3L ini mencakup aturan, prosedur, dan sistem yang dirancang untuk melindungi pekerja serta lingkungan dari berbagai risiko. Permasalahannya bahwa Tingkat kesadaran, partisipasi dan pengetahuan para karyawan PT PLN (Persero) UIP Sumbagut tidak sepenuhnya memahami akan pentingnya budaya keselamatan kerja. Budaya K3L sendiri mencerminkan nilai dan norma keselamatan kerja yang dianut oleh sebagian besar anggota organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi internal Biro K3L dalam meningkatkan budaya keselamatan kerja di PT PLN (Persero) UIP Sumbagut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan Model Komunikasi Lasswell untuk memahami efektivitas penyampaian pesan keselamatan kerja. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti melakukan analisis data melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biro K3L memanfaatkan berbagai media komunikasi seperti Instagram, WhatsApp, poster, banner, dan email untuk menyebarkan informasi keselamatan kerja kepada karyawan. Kombinasi saluran komunikasi yang bervariasi serta dukungan aktif dari manajemen terbukti menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap budaya keselamatan kerja.