Hipertensi ialah kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam kurun waktu yang lama) yang dapat menyebabkan kesakitan pada seseorang dan bahkan menyebabkan kematian. Seseorang dapat disebut hipertensi jika di dapatkan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg (Yeyeh, 2010). Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti retinopati, penebalan dinding jantung, kerusakan ginjal, jantung koroner, pecahnya pembuluh darah, stroke, bahkan dapat menyebabkan kematian. Menurut data World Healty Oraganization (WHO, 2015) menunjukan prevelensi penderita hipertensi terjadi pada kelompok usia dewasa yang berumur ≥ 25 tahun yaitu sekitar 40%. Hal ini menunjukan prevelensi kejadian hipertensi di Indonesia cukup tinggi dan dampak dari kejadian hipertensi memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Untuk mencegah Hipertensi dan mengendalikan Hipertensi beberapa hal dapat dikontrol diantaranya berat badan berlebih, aktifitas fisik, merokok, serta asupan nutrisi. Metode yang digunakan dalam jurnal adalah literatur artikel melalui google scholar dengan 8 jurnal pada tahun 2019-2025. Hasil literature review mamajemen terapi secara non farmakologi menunjukkan adanya penurunan pada tekanan darah dengan terapi nutrisi dan terapi diet, self care manajemen dan terapi spritual emotional fredom technique, terapi diet DASH. Dan manajemen terapi secara farmakologi obat yang paling banyak digunakan adalah golongan CCBs (calcium channel blockers) seperti obat amlodipine dan ARB (angiotensin reseptor block) seperti obat kandesartan, bisoprolol, metformin.