Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan media pembelajaran interaktif dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) berdasarkan perspektif teori Miller-Seller. Kajian ini dilatar belakangi oleh kebutuhan mendesak untuk memperkuat efektivitas pembelajaran agama di tengah arus digitalisasi yang terus berkembang. Dalam konteks pendidikan abad ke-21, peserta didik dituntut untuk memiliki kompetensi berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif tanpa kehilangan identitas keagamaannya. Oleh karena itu, pengintegrasian media pembelajaran interaktif menjadi strategi yang relevan untuk menjawab tantangan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Data dikumpulkan dari berbagai jurnal, buku, dan kebijakan pendidikan yang membahas pengembangan media pembelajaran berbasis nilai Islam serta teori piramida kompetensi Miller-Seller. Hasil analisis menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif berperan penting dalam memfasilitasi keterlibatan aktif peserta didik dalam memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Islam. Melalui teori Miller-Seller, proses belajar dapat dianalisis secara bertahap, mulai dari tingkat pengetahuan (knows), pemahaman cara (knows how), kemampuan menunjukkan keterampilan (shows how), hingga pelaksanaan nilai secara nyata (does). Namun, sebagian besar media yang digunakan dalam pembelajaran PAI masih berfokus pada aspek kognitif dan belum sepenuhnya menyentuh ranah afektif serta psikomotorik yang berperan dalam pembentukan karakter religius. Kajian ini merekomendasikan pengembangan media interaktif berbasis teori Siler-Miller yang tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mendorong transformasi nilai keagamaan melalui aktivitas reflektif, simulatif, dan aplikatif. Dengan demikian, media pembelajaran interaktif dapat menjadi sarana yang efektif dalam membentuk generasi yang cerdas secara intelektual sekaligus berakhlak mulia.