Penelitian ini berangkat dari permasalahan kesenjangan sarana dan prasarana pendidikan yang berdampak pada kualitas pembelajaran di sekolah. Infrastruktur yang mencakup ruang kelas, laboratorium, fasilitas sanitasi, tenaga pendidik, dan pembiayaan memiliki pengaruh langsung terhadap mutu pendidikan. Kesiapan infrastruktur yang baik akan meningkatkan kenyamanan belajar siswa, memperluas akses pendidikan, serta mendukung tercapainya kesejahteraan pendidikan, baik dari sisi fisik, psikologis, maupun sosial. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi kesiapan infrastruktur di SMA Negeri 2 Medan menjelang tahun ajaran baru, menganalisis kendala yang dihadapi, serta menilai dampaknya terhadap kesejahteraan pendidikan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Responden penelitian meliputi wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, guru, serta perwakilan orang tua siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum infrastruktur sekolah sudah memadai dengan adanya gedung baru, laboratorium, perpustakaan digital, serta ruang pengembangan diri, namun masih terdapat kekurangan pada gedung lama, toilet, dan fasilitas pendingin ruangan. Strategi adaptif gutu serta keterlibatan orang tua melalui komite sekolah menjadi faktor penting dalam mengatasi keterbatasan. Penelitian ini menegaskan perlunya kolaborasi berkelanjutan antara pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam memperkuat sarana pendidikan agar tercipta lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.Keywords: Infrastruktur Pendidikan, Kesejahteraan Pendidikan, SMA Negeri 2 Medan, Kualitatif Deskriptif