Keni Airo
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POTENSI DAN MANFAAT KOMPOS LIMBAH BATANG PISANG SEBAGAI ALTERNATIF PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK DI LINGKUNGAN SEKITAR Badostar Joel Situmorang; Niha Clawdya Lubis; Melinda Suriani Harefa; Keni Airo
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan limbah organik masih menjadi tantangan di berbagai daerah, karena sebagian besar masyarakat belum memanfaatkan potensi bahan organik secara optimal. Salah satu limbah pertanian yang sering terbuang adalah batang pisang, padahal memiliki kandungan unsur hara penting seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg) yang sangat dibutuhkan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan manfaat kompos dari limbah batang pisang sebagai alternatif pengelolaan limbah organik di lingkungan sekitar. Metode yang digunakan ialah eksperimen dengan pendekatan pengomposan aerobik, yaitu proses penguraian bahan organik menggunakan mikroorganisme yang memerlukan oksigen. Bahan utama yang digunakan berupa potongan batang pisang, tanah halus, air cucian beras, dan larutan EM4 sebagai aktivator biologis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa batang pisang memiliki karakteristik fisik dan kimia yang mendukung proses dekomposisi, menghasilkan kompos berwarna coklat tua kehitaman, bertekstur gembur, dan tidak berbau. Kompos yang dihasilkan terbukti mampu meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, serta mengandung unsur hara makro dan mikro yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Selain manfaat agronomis, pemanfaatan batang pisang juga berdampak positif terhadap lingkungan karena mengurangi volume limbah organik, menekan pencemaran tanah dan udara, serta mendukung konsep pertanian berkelanjutan. Dari sisi ekonomi dan sosial, kegiatan ini dapat dijadikan peluang usaha pupuk organik sekaligus sarana edukasi lingkungan bagi masyarakat